~~~
Five years later...
Acara hari ini yang telah dirancang sebaik mungkin dari jauh-jauh hari, akhirnya berjalan lancar. Sesuai dengan apa yang diharapkan. Tidak ada yang bisa Arka ungkapkan, selain bersyukur.
Setelah bertahun-tahun fokus mengelola Sagha Corporation, kini akhirnya Arka membuka cabang anak perusahaannya di Surabaya. Dan, jika ini kembali berjalan lancar. Target ke depannya, Arka ingin kembali membuka cabang di Malang.
Pada kata-kata sambutan terakhirnya, dengan penuh wibawa Arka mengucapkan terima kasih kepada seluruh rekan bisnisnya yang sudah jauh-jauh datang kemari. Terdengar suara tepuk tangan riuh, yang membuat Arka sedikit membungkukan badannya sebelum turun dari atas podium.
Linzy menyambut kedatangan Arka dengan sebuah senyuman. Keluarga kecil mereka duduk dimeja paling depan, yang tentunya memang disiapkan secara khusus. Di belakangnya, tampak pula kehadiran kedua orangtua Linzy dan juga Arka. Ditambah dengan Nadine, Ezra, Yura, dan juga Leo.
"Selamat yaa, aku bangga sama kamu, boo." Ucap Linzy memeluk pinggang Arka tanpa malu.
Toh, sekarang sudah memasuki sesi yang dimana para tamu bebas menikmati acara. Jadi, Linzy hanya melakukan apa yang ingin dia lakukan.
"Tanpa kamu, aku ga bakal bisa diposisi sekarang, sayang." Balas Arka lembut. Bahkan, sangat lembut. "Makasih, buat semuanya."
"No... Ini karena diri kamu sendiri. Berkat kerja keras kamu. Ga ada usaha yang mengkhianati hasil. And see? Ini dia." Balas Linzy mengeratkan pelukannya.
"Dan, dukungan kamu yang paling penting."
Yaa, selama ini support system dari Linzy memang luar biasa selalu ada untuk Arka. Linzy yang juga sedikitnya paham mengenai bisnis, sesekali suka ikut turun tangan apabila sedang ada masalah di perusahaan.
Linzy kemudian tersenyum kecil. Dia sendiri yang menjadi saksi seperti apa kerja keras dan kegigihan Arka untuk membuka cabang perusahaannya di sini. Jujur saja, Linzy ragu mengatakan ini sebuah cabang, karena dari segi fasilitas dan bangunan pun terbilang hampir sebelas-dua belas dengan Sagha Corporation yang di Jakarta. Arka benar-benar memaksimalkan semuanya agar tampak sempurna.
"Kamu percayain perusahaan yang di sini sama siapa?"
"Asisten aku yang bakal handle, dan koordinasi langsung sama aku. Gantinya, aku mau rekrut asisten baru."
"Asisten baru?"
"Iyaa, beberapa yang masuk kriteria udah diwawancara langsung sama dia beberapa hari yang lalu."
"Cowo, kan?" Tanya Linzy penuh selidik.
Arka menoleh, lalu tersenyum. "Pastinya, sayang."
"Elang sama Ele? Kemana?" Lanjut Arka bertanya, setelah sepenuhnya sadar tidak melihat keberadaan mereka.
"Tuh, pindah ke meja Ayah sama Bunda."
"Ngerti aja, kalo orangtuanya mau pacaran." Gumam Arka kesenangan.
"Astaga, boo..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Wedding [Completed]
FanfictionLinzy Adeeva dan Arka Saghara, mahasiswi dan dosen yang pernah menggemparkan seluruh warga kampus Universitas Alpha Indonesian, karena menyebarnya kabar pacaran mereka. Suka, duka, serta pahit, dan manis, sudah mereka temui dalam sebuah hubungan. ...