~~~
Linzy tersentak kaget, saat merasakan sebuah tangan mungil yang memeluknya dari belakang. Tanpa bicara, Elang mengguncang-guncang tangannya, agar bisa segera menarik perhatian Bundanya yang sedang sibuk memasak itu.
Linzy pikir, Elang mengantuk, bermaksud memintanya untuk menemaninya ke kamar. Dengan begitu, ia pun mematikan kompornya. Lantas berjongkok, memusatkan seluruh perhatiannya pada Elang.
"Udah cape mainnya? Mau tidur, hmm?"
Elang menggeleng pelan. "Engga, Elang mau kasih ini buat Bunda."
"Buat Bunda?"
"Iyaaa, dari Ayah."
Untuk mengurangi rasa penasarannya, Linzy pun mengambil sebuah amplop yang disodorkan Elang barusan. Dari Arka? Kenapa tidak memberikannya secara langsung? Dan, apa kira-kira isinya?
"Ayooo, buka Bunda."
"Iyaa sayang, sebentar."
Tanpa keduanya sadari, dibelakang sana ada Arka yang sedang berdiri memperhatikan interaksi mereka. Diam-diam, ia melengkungkan senyumnya.
Namun, tak berselang lama kerutan dikening Linzy semakin jelas. Tiket?
Wait,
Seriously?
"Boo!!!" Pekik Linzy bahagia.
Ditangan Linzy, kini terdapat tiket pesawat dengan tujuan Bali.
Entah apa yang telah mereka rencanakan, tapi Linzy terkekeh geli saat melihat aksi tos ala Arka dan Elang yang terlihat kompak sekaligus menggemaskan. Yaa, kedua lelaki itu memang partner dalam hal apapun, untuk membahagiakan Bunda mungilnya ini.
Menyadari kehadiran Arka, Linzy pun berlari kecil ke arahnya, lalu memeluknya. "Kok ga bilang-bilang, sih?"
"Bukan surprise, dong?" Kekeh Arka yang sempat mencium kening dan juga puncak kepala Linzy.
"Emang ini maksudnya surprise?" Tanya Linzy lagi. Terlihat dengan jelas, ia tidak bisa menyembunyikan ekspresi senangnya.
"Iyaa lah, kita bertiga liburan. Go to Bali!!!"
"Berapa lama?"
"Satu minggu."
Linzy semakin kegirangan, dan Arka semakin gemas sendiri melihatnya. Belum lagi, Elang memperhatikan mereka dengan anteng tanpa berkomentar apapun seperti biasanya. But, dosen idola ini menikmati itu semua. Seperti yang kalian tahu, Elang ini biasanya aktif dan cerewet, bukan? Jadi, momen-momen seperti ini bisa ia gunakan dengan baik bersama sang istri. Se daddy-able apapun Arka, tetap saja ia paling lemah, takluk, dan bucin, pada perempuan pemilik nama Linzy Adeeva.
"Ehh bentar, tapi kamu?"
"Buat kelas di kampus, aku ngambil cuti. Kalo perusahaan, bisa di handle dulu sama asisten aku."
Fyi, persoalan masalah di kampus, Arka sama sekali tidak mendapatkan sanksi apapun. Klarifikasi dari pihak kampus langsung diumumkan hari itu juga, sehingga nama baik Arka kembali bersih. Dan, pastinya ia tetap menyandang sebagai dosen idola di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Wedding [Completed]
FanfictionLinzy Adeeva dan Arka Saghara, mahasiswi dan dosen yang pernah menggemparkan seluruh warga kampus Universitas Alpha Indonesian, karena menyebarnya kabar pacaran mereka. Suka, duka, serta pahit, dan manis, sudah mereka temui dalam sebuah hubungan. ...