Chapter 19

11.4K 1.2K 103
                                    

~~~

Pasangan yang bisa dibilang datang paling akhir ini, terlihat begitu serasi. Hingga sukses membuat orang-orang yang ada di sana mengalihkan atensinya pada mereka. Karena insiden perdebatannya, Linzy dan Arka memang menjadi sedikit terlambat datang kemari. Itu pun, tidak lepas dari pelukan mereka yang berlangsung cukup lama. Atas kehendak siapa lagi kalau bukan dosen idola kita yang satu ini.

Linzy tampak saling menyapa dan berpelukan dengan teman-teman perempuannya. Siapa yang menyangka, salah satu temannya yang mungil ini ternyata sudah menikah dan bahkan memiliki satu orang putra, pikir mereka. Tampaknya wajah Linzy terkesan lebih muda dari usianya, membuat mereka bisa berpikir demikian.

Sedangkan Arka, dia hanya tersenyum tipis sembari bersalaman dengan mereka. Hampir semua yang hadir terlihat berpasangan, Arka benar-benar tidak bisa membayangkan apabila ia membiarkan istrinya pergi sendirian. Sedangkan Arka, ia justru sibuk dengan urusannya. Meskipun memang ada juga beberapa perempuan dan laki-laki yang mungkin datang sendirian, namun justru hal itu tidak menutup kemungkinan untuk mereka mendekati istrinya, bukan?

"Gue kira lo ga bakal dateng woi," Bisik Dara saat Linzy mendudukkan diri disampingnya.

"Pemeran utama kan selalu dateng terakhir," Balas Linzy setengah bercanda. Rasanya ini bukan tempat yang pas untuk ia menceritakan yang sesungguhnya.

"Gue pengen muntah, serius!" Dengus Dara menatap geli sahabatnya.

Avril yang duduk didepan mereka tampak asik berbincang dengan temannya yang lain. Ya, kapan lagi mereka bisa bernostalgia bersama-sama seperti saat ini. Salah satu momen yang memang harus dinikmati dengan sangat baik.

"Asli, yang paling bikin gue ga nyangka ini nih, Avril sama Keenan. Gimana ceritanya, astaga?"

"Jodoh itu penuh misteri, ya contohnya gue sama Avril." Balas Keenan santai.

Awalnya, mereka kira Keenan dan Avril datang ya sebagai sahabat. Karena dari masa sekolah pun, keduanya memang sudah dekat. Tapi ternyata, mereka berdua berhasil membuat kegaduhan di sini dengan status mereka yang sudah resmi menjadi pasangan suami-istri. Dara yang tadi datang bersamaan dengan Avril, ikut menjadi korban pertanyaan teman-temannya, yang masih belum percaya dengan hal itu. Mereka mengira itu prank untuk seru-seruan di acara reuni kali ini.

"Inget ga sih, dulu pas beberapa hari selesai MOS. Keenan udah dapet julukan playboy karena dia deket banget sama lo bertiga." Ucapnya sembari menunjuk Linzy, Dara, dan juga Avril. "Bahkan lo bertiga kaya punya jadwal gantian. Kalo yang ini gue masih inget jelas nih, hari senin itu pasti Keenan sama Linzy, selasa Dara, terus rabu ganti lagi sama Avril."

"Huh? Emang iya, yaa?" Beo Avril.

Sementara Arka dan Lingga tampak menjadi pendengar setia. Memilih fokus menyimak cerita masa-masa sekolah istrinya.

"Iyaaa ih! Cuma ini anak sering ngeles pake kata Zyzy itu sepupu gue, terus kalo Dara sama Avril sahabat gue." Ucapnya menirukan gaya bicara Keenan.

"Emang itu faktanya." Tambah Keenan membenarkan.

"Lebih legend lagi pas kelas kita dihukum, gara-gara mereka berempat ketauan bolos dibelakang sekolah. Inget ga?"

"Ehhh iya anjir!!! Kita sampe diomelin berjam-jam sama kesiswaan, ditengah lapangan pula! Malu banget gilaaaa,"

Keenan tertawa keras mengingat momen itu. Berbeda dengan Linzy dan Dara yang tampak kikuk menyadari tatapan takjub suaminya. Jangan salah, saat masa-masa sekolah, bolos bukan berarti mereka nakal. Tapi mereka hanya ingin mencoba sesuatu yang tentu hanya dilewati sekali dalam seumur hidup.

Perfect Wedding [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang