~~~
Mendengar suara alarm yang berdering, bukannya terbangun, Arka justru semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh mungil Linzy. Arka jelas betah dan tenang. Karena hari ini memang weekend. Waktunya ia memanfaatkan waktu yang ada, bersama Linzy.
Linzy sedikit meregangkan tubuhnya. Melirik Arka yang masih memejamkan mata, dalam jarak yang sangat dekat. Sial, pesonanya masih saja kuat meski umurnya sudah bertambah. Arka benar-benar bak hot daddy jika Linzy mengingat ada dua putra-putrinya, hasil dari buah cinta mereka. Ah sudahlah, jika dijabarkan lebih rinci lagi, Linzy takut kalian akan semakin mengagumi Arka. Cukup sudah, pesona seorang Arka Saghara tentu hanya boleh dinikmati oleh seorang perempuan bernama Linzy Adeeva.
"Morning, boo."
"Hmm..." Arka hanya bergumam pelan, menyembunyikan wajahnya diceruk leher Linzy. Membuat perempuan itu tersenyum sembari mengusap-usap rambut Arka.
"Udah jam setengah delapan,"
"Masih mau peluk kamu." Jawabnya serak.
"Sampe kapan?"
"Sampe besok pagi juga aku kuat."
Mendengar balasan tersebut, Linzy tidak bisa menyembunyikan tawanya. Itu jelas terlalu jujur dan blak-blakan.
"Yakin tuh, kuat?"
"Astaga sayang, kamu mau nantangin aku, hmm?" Kini Arka membuka matanya, menopang dagu menatap Linzy dengan lekat. "Jangankan sampe besok pagi. Sampe beberapa hari ke depan kita aktivitas di kamar aja aku pasti kuat."
Linzy membungkam bibir Arka dengan bibirnya. Bahaya apabila pembahasan itu semakin menjalar ke arah sana. Yang ada, Arka benar-benar mengurungnya di sini.
"Lagi," Pinta Arka memelas saat Linzy melepaskan ciumannya.
Nah, seperti ini lah kira-kira contoh dari istilah melunjak. Sudah diberi satu ciuman, justru ingin lagi. Dan, nanti setelah itu? Pasti meminta lebih lagi. Untuk kalian para perempuan, Linzy harap agar tidak tertipu dengan trik-trik semacam itu. Hati-hati, karena terkadang modusnya seorang lelaki itu berbahaya.
Satu hal yang kini hadir dalam benak Linzy. Untung sayang. Untung cinta. Dan untungnya lagi, he is my husband.
"Udah-udah, ayo bangun ah!" Bujuk Linzy setelah memberikan kecupan singkat dibibir Arka.
"Ya ampun pelitnya, sebentar banget." Protes Arka.
"Apanya yang sebentar, sayangku? Yang semalem masih belum puas, hmm?" Sindir Linzy penuh penekanan.
Jika perlu diingatkan, semalaman loh itu. Astaga, dasar Arka. Jika menyinggung hal tersebut, bisa Linzy katakan suaminya itu memang terkadang menyebalkan karena tidak tahu diri. Tapi, Linzy bisa mentolerir, karena saat semalam Linzy juga sama menikmatinya. Aishh, sudahlah. Kita bahas itu dilain waktu lagi, karena sekarang Arka mendadak senyum-senyum tidak jelas.
"Bukannya belum puas. Tapi, kamu yang bikin candu."
Linzy berdecak geli, memandangi wajah tampan Arka. "Pagi-pagi bahasannya udah gitu!"
"Siapa yang mulai?"
"Ya ampun, ayo bangun ih, boo!"
"Lima belas menit lagi, sayang. Serius!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perfect Wedding [Completed]
FanfictionLinzy Adeeva dan Arka Saghara, mahasiswi dan dosen yang pernah menggemparkan seluruh warga kampus Universitas Alpha Indonesian, karena menyebarnya kabar pacaran mereka. Suka, duka, serta pahit, dan manis, sudah mereka temui dalam sebuah hubungan. ...