Chapter 27

10K 1.1K 457
                                    

~~~

"Itu Pak Arka sama anak istrinya? Gilaaa suami-able nya dapet banget."

"Gue sebagai fans Pak Arka, insecure seketika ngeliat istrinya."

"Demi apa? Gue ngerasa nyesel dong, sering ngeship Pak Arka sama Bu Dinar. Istrinya ternyata lebih cantik."

"Gue akuin sih, Bu Dinar emang cantik. Tapi, istri Pak Arka lebih cantik, anjirrr!"

"Family goals banget ga, tuh?"


Arka tersenyum lembut pada Linzy, yang tampak sedikit risih saat mata para mahasiswi menatap ke arah mereka. Sementara itu, ditangan kiri Arka ada Elang yang berada dalam gendongannya. Si kecil itu terlihat menggemaskan dengan balutan kemeja dan tuxedo berwarna cream, senada dengan milik Arka.

Hari ini adalah hari ulang tahun kampus. Seperti tahun-tahun sebelumnya, pihak kampus akan menyelenggarakan acara untuk memperingati sekaligus merayakannya. Sayangnya, pada perayaan tahun kemarin Linzy tidak bisa ikut menemani Arka, dikarenakan Elang sedang sakit.

Dalam hatinya, Linzy membatin. Oh astaga, sampai kapan predikat dosen idola itu akan melekat pada suaminya? Buktinya saja, sampai sekarang para mahasiswi di sini masih terlihat mengidolakan Arka. Namun, ada satu hal yang kini memasuki pikiran Linzy. Kalau telinganya tidak salah dengar, tadi mereka bilang sering menjodoh-jodohkan Arka dengan perempuan bernama Dinar? Siapa itu, Dinar?

Beberapa dari mereka, tampak saling berbisik saat melihat Arka setia menuntun Linzy, menuju kursi yang sudah di sediakan khusus untuk para dosen.

"Ya ampun, anaknya lucu banget Pak. Hey, siapa namanya, sayang?"

Belum lama Linzy duduk, ia mendengar suara perempuan yang langsung menyambut baik kedatangan suaminya. Mengenaskannya lagi, ternyata suara perempuan itu berasal dari kursi di sebelah Arka.

"Elang." Balas Elang acuh tak acuh. Ia memang seperti itu apabila bertemu dengan orang-orang baru.

"Gantengnya mau ngikutin Ayah, yaa?"

Elang malah berbalik badan ke arah Linzy, mengarahkan kedua tangannya meminta di gendong.

"Mau sama Bunda."

"Sini, sayang." Linzy tersenyum, sembari mengambil alih Elang.

"Ohh, haloo. Saya Dinar, dosen di sini." Ucapnya memperkenalkan diri.

"Linzy." Balas Linzy singkat.

"Istrinya Pak Arka?"

"Menurut situ?" Batin Linzy yang mendadak jadi kesal sendiri. Tidak kah dia melihat kedatangan mereka barusan? Arka tidak mungkin menggandeng istri orang lain, bukan?

Masih dengan senyum menawannya, Linzy terlihat menganggukkan kepala, untuk menjawab pertanyaan tersebut. Harus diperjelas dengan cara apalagi, untuk membuat perempuan-perempuan diluar sana tahu bahwa ia istri Arka? Setahu Linzy di social media pun, Arka sering memposting fotonya dan juga foto kebersamaan mereka. Basa-basi yang sangat tidak perlu, batin Linzy.

"Ahh yaa, salam kenal. Senang bisa bertemu dengan anda."

"Gausah formal kaya gitu, santai aja." Ucap Linzy yang memang merasa kurang nyaman.

Obralan singkat mereka harus terhenti, saat acara pembukaan dimulai. Pihak-pihak yang bersangkutan, satu-persatu ikut menyuarakan suaranya, memberikan kata sambutan dan juga ucapan selamat. Tak ketinggalan, ucapan dari para mahasiswa yang di wakili oleh ketua BEM pun turut dibacakan. Funny moment nya, saat sebagian dari mereka mengeluhkan beberapa hal yang berhubungan dengan kampus. Seperti, mengenai wi-fi yang sering lemot, AC di beberapa fakultas yang sudah tidak berfungsi lagi dengan baik, serta permintaan mereka agar kantin per-fakultas diperluas lagi. Just for fun, para dosen pun terlihat tertawa mendengar curhatan anak didiknya.

Perfect Wedding [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang