Chapter 17

11.8K 1.2K 125
                                    

~~~

Arka tersenyum penuh arti, mengamati penampilan adiknya dengan balutan gaun pengantin yang membuatnya terlihat semakin cantik. Raut wajahnya yang terpancar kebahagiaan, sukses membuat Arka ikut merasakan hal yang sama. Tidak terasa, kini adik kecilnya pun sudah memiliki pendamping hidup yang akan menemaninya dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Setidaknya, beberapa tahun mengenal Leo, Arka sudah percaya bahwa ia adalah lelaki yang tepat untuk adiknya.

Arka tersentak kaget, saat ada yang memeluknya tiba-tiba dari arah samping. Ah ya, hari ini istrinya pun tidak kalah cantik dan mempesona. Rambut Linzy yang memang sudah mulai panjang, kali ini menampilkan gaya curly. And seriously, hal itu membuat Linzy tampak lebih muda, apalagi didukung dengan tubuh mungilnya.

"Sini, Elang biar aku yang gendong,"

Dengan sigap, Arka langsung mengambil alih putranya dalam gendongan Linzy. Tadi, Linzy pamit ke ruangan khusus keluarga yang disediakan pihak hotel untuk menyusui Elang, ditemani dua sahabatnya, yakni Dara dan Avril. Tiga sejoli ini sempat berbincang banyak hal. Saat ini usia kandungan Dara sudah menginjak bulan ke-tujuh, sedangkan Avril, dia baru merasakan gejala awal ibu hamil, namun belum memeriksakannya pada dokter kandungan. Rencananya, Avril akan membuat surprise saat ulang tahun Keenan nanti.

Arka mengarahkan pandangannya ke sekitar, ia lantas memberi kode kepada Keenan untuk mendekat kemari. Baik itu Keenan, Avril, Dara dan Lingga langsung ikut menghampirinya.

"Kenapa, Bang?"

"Boleh minta tolong fotoin kita bertiga?"

Keenan tersenyum lebar, "Yo boleh,"

"Keluarga bahagia banget ga sii," Gumam Dara mengamati keluarga kecil sahabatnya.

"Sebentar lagi kita nyusul, sayang. Sabar, dua bulan lagi lengkap sama kehadiran dia." Balas Lingga mengusap perut buncit istrinya.

Arka dan Linzy sudah bersiap memamerkan senyum manis serta keromantisannya didepan kamera yang dibawa Keenan. Elang yang berada dalam gendongan Arka pun terlihat tampan dengan balutan kemeja putih, lengkap dihiasi dasi kupu-kupu yang membuatnya semakin menggemaskan.

"Cilukbaaaaa, sini-sini liat Aunty," Avril berusaha menarik perhatian Elang agar mau menatap ke arah kamera. "Aaaaa, Elang senyum dong," Lanjutnya kegirangan, merasa bangga karena si baby berhasil tersenyum karenanya.

Dara menyenggol lengan Avril sembari membisikkan sesuatu. "Udah ada bibit Keenan tuh diperut lo,"

"Gilaaak! Udah mau jadi Mommy, masih aja selengean ya lo!"

"Kodrat," Balas Dara sesantai mungkin. "Tapi btw mending periksa aja dulu, biar lo sendiri tau detail-nya usia kandungan lo. Ngeliat dari gejalanya sih, lo hampir mirip kaya gue dulu."

Avril mengangguk paham. "Rencananya besok pas Keenan ada meeting, gue mau diem-diem pergi. Awas aja kalo mulut lo ember!"

"Sans, sekarang gue udah makin pinter jaga rahasia kok."

Sementara itu, Linzy dan Arka sibuk melihat beberapa potret yang diabadikan Keenan barusan.

"Yang ini bagus boo. Cetak ukuran besar dong, aku pengen pajang foto ini di kamar kita sama di ruang tamu."

"Iyaa, nanti kamu tinggal tunggu jadi aja." Balas Arka menyetujui permintaan istrinya.

Perfect Wedding [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang