Sudah sebulan di Kampung Besan demam aplikasi Tik Tok Tik, dari mulai anak paud sampai kakek nenek semua berlomba mengunggah aplikasi itu terutama ibu-ibu rumah tangga. Dari tiap halaman rumah, balai pertemuan warga sampai di dapur saja ibu-ibu masih bisa goyang Tik Tok Tik sambil menunggu sayur matang.
Siang itu Rojali pulang lebih awal karena merasa nggak enak badan, ia langsung mencari istrinya di dapur karena bau masakan sudah tercium dari pintu rumah. Tetapi yang dikiranya sedang masak malah asyik bergoyang menggerakan kaki dan tangannya menghadap layar ponsel yang kecil itu.
"Ya ampun Rodiah, pantesan dari tadi salam kaga dijawab. Malah asyik joget dimari," omel Rojali.
"Eh, Abang. Kok udah pulang? Emang toko sepi atau pasar tutup atau gimana?" sambut Rodiah sambil mematikan ponselnya.
"Badan gue rentek, kerokin dulu deh biar enakkan. Si Romli kemana?"
"Romli main layangan katanya sama si Ipul."
Rodiah bergegas mengambil uang koin dan minyak angin dan menyusul suaminya ke bale bambu di dapur.
"Lu ngapain sih jogetan di depan handphone gitu, latihan lomba tujuhbelasan apa pegimana?"
"Ih enak aja lomba tujuh belasan. Itu namanya Tik Tok Tik, Bang. Lagi ngetren di Kampung Besan, di Ibukota bahkan di dunia."
"Tik –apaan?" dahi Rojali berkerut.
"Tik – Tok – Tik ...di situ ada musiknya trus ada arahan biar kita bisa joget sesuai lagunya."
"Siapa yang ngarahin?"
"Ya aplikasinya, lah Abang kuno amat sih. Jangan mentang-mentang udah tua kaga ngarti tren. Yang diurusin beras ama minyak doang di pasar." Rodiah memonyongkan bibirnya.
Rojali memang jauh lebih tua dibanding Rodiah, beda usia mereka lima belas tahun. Di Kampung Besan jamak jika para gadis nikah muda waktu itu, termasuk Rodiah.
"Ya maap, emang siapa yang ngajarin lu punya gituan?"
"Aye minta download sama si Romli, trus diajarin sama Titin."
"Titin anaknya Bang Sa'at, yang janda tiga kali itu?"
Rodiah dengan dengan gemas menekan koin hingga Rojali mengaduh kesakitan.
"Kalo janda aja inget! Udah ah, tidur sana. Nanti Rodiah bikinin teh manis ama siapin makan." Sungutnya menyingkir dari sisi suaminya.
***
Beberapa hari kemudia Rodiah mendapati Rojali dan Romli sedang asyik mengunduh aplikasi Tik Tok Tik di ponselnya, dalam hati Rodiah senang karena sebentar lagi mereka akan bisa joget Tik Tok Tik bareng-bareng. Ia terus bersenandung sambil mengaron nasi di dapur.
"Rom, yang ini gimana jogetnya. Ajarin Babe," pinta Rojali.
Dengan sigap Romli mengarahkan ayahnya untuk mengikuti gerakan demi gerakan yang tertera di layar ponsel. Tak perlu waktu lama Rojali bisa mengikuti semua arahan Romli, mereka sudah merekam duet di aplikasi itu. Bahkan jumlah like nya cukup banyak karena Rojali sangat luwes dalam berjoget.
Di pasar Rojali memiliki sebuah kios kelontong yang cukup besar, beberapa pelanggannya adalah warung-warung kecil di sekitar Kampung Besan.
"Bang Jali, sekarang tambah keren nih gerakan Tik Tok Tiknya. Kapan-kapan duet yuk," ajak pelanggannya genit.
"Ah Ibu, itu kan cuma buat iseng-iseng aja." Wajah Rojali bersemu malu.
Rojali termasuk dalam kategori ganteng di usianya yang menginjak paruh baya. Perangainya yang santun dan ramah membuat kiosnya banyak pelanggan dan pelanggan wanita diam-diam berpindah ke toko Rojali karena ingin berbincang lebih lama dengannya.
***
Sore itu rumah Rojali terlihat ramai, teman-teman Romli yang notabene gadis-gadis remaja datang bertandang. Mereka sudah mendengar bahwa Babe Romli itu jago joget dan pengikut akunnya terus bertambah dalam sebulan ia bergabung. Jelas saja para remaja putri itu ingin kenal dengan ayah dari teman mereka.
Rojali meladeni saja para remaja itu yang melakukan rekaman joget bersamanya, hingga terhitung larut. Rodiah hanya senyam senyum melihatnya.
Babe lu asyik, Rom. Begitu komentar teman-teman Romli.
'Gitu dong, Bang. Kan Rodiah bangga punya suami yang ngikutin jaman walau udah tua juga." Sembari menyiapkan jus mangga kesukaan Rojali plus senyum manis untuk suaminya itu.
"Tapi cape juga ya, Neng. Badan Abang berasa encok ini."
"Nanti Rodiah beliin jamu, tenang aja."
Tetapi senyum dan kebanggaan Rodiah berangsur memudar ketika para remaja dan ibu-ibu muda di lingkungan Kampung Besan mulai mencari suaminya untuk berjoget Tik Tok Tik. Apalagi Titin anak Bang Sa'at yang kerap punya gerakan-gerakan baru juga lincah dengan tubuh moleknya itu juga mencari Rojali.
Rojali dengan senang hati dan ramah meladeni para tetangganya, polos saja ia mengikuti permintaan joget dari lagu ke lagu. Dan itu sudah berlangsung seminggu penuh.
Ketika pulang dari pasar Rojali mendapati Rodiah mojok di kamar dan matanya sembab seperti habis menangis.
"Rodiah kenape, kok mojok begitu. Udah masak belon, Abang lapar nih."
"Rodiah nggak mau masak!" tukasnya sengit.
"Lah, kok gitu? Abang sama Romli makan apaan?"
"Makan aja tuh Tik Tok Tik!"
"Lah mana bisa? Ada ada aja. Masak sana, perut Abang bunyi ini."
Mau tak mau Rodiah melangkah juga ke dapur masih dengan mata bengkak. Dihidangkannya ikan mujair goreng dengan sambel terasi untuk Rojali.
"Rodiah sakit ya, Neng?" menatap wajah istrinya yang kuyu.
"Banget!"
"Ah, kenapa kaga bilang. Mau Abang kerokin?"
"Sakitnya tuh di sini, di dalam hatiku. Sakitnya tuh di sini..." jawab Rodiah bernyanyi dengan urai air mata.
Rojali tambah bingung dan menatap istrinya heran.
"Titin naksir Abaaang, tau nggakkkk?" jerit Rodiah terisak-isak.
"Gara-gara Tik Tok Tik..setopp sekarang. Rodiah nggak mau liat Abang joget-joget lagi, mereka ganjen!" masih dengan isak Rodiah memukul dada suaminya bak di drama korea.
"Ya ampun, Neng. Itu toh masalahnya. Iya dah Abang janji, kaga bakal lagi Abang joget. Janji." Rojali memberikan dua jarinya ke hadapan Rodiah.
"Abang hanya milik Rodiah!"
"Iyaaaa.." Rojali bungah, bagaimanapun tetap ia memilih Rodiah si bunga desa di masanya. Rodiah akan tetap mekar dihatinya sampai kapanpun.
Romli yang baru saja pulang dari masjid langsung menuju dapur dan melihat ayah ibunya berpelukan mesra di atas bale bambu.
"Yah, si Babe. Dicariin Mpok Titin tuh, ada gerakan baru katanya."
Sontak Rodiah melempar sendal jepit ke arah Romli dan melotot sementara Rojali nyengir di belakang istrinya memberi isyarat pada Romli untuk segera menyingkir. Siasat mereka untuk membuat Rodiah berhenti joget Tik Tok Tik akhirnya berhasil.
------------------ ***-----------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
LIVE zaman NOW
قصص عامةAntologi cerpen yang berisi cerita ringan kehidupan sehari-hari di sekitar penulis. merangkum cerita antar gender, usia dan hubungan sosial yang amat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Selamat menikmati. * Saya mengikuti #30harikonsistenmenul...