DUAPULUHDUA

108 49 154
                                    

Deg
Deg

"Kenapa, jantung gue..."

Aksel terkekeh melihat Ara yang dan sembari memejamkan matanya. "Lo dandan Ra?"

Ara tersentak kaget kemudian membuka matanya. "Aa? itu, enggak! gue gak pernah dandan!"

Aksel kembali mendekati wajah Ara menyelidik, "apa yang Lo pikirin? Kenapa mata Lo merem-merem?"

Ara kikuk, padahal beberapa menit lagi pikirannya memang, sudah lah 18+

"Aduh!" terdengar suara dari bawah meja.

"Aduh-aduh kepala gue! tadi leher gue hampir almarhum sekarang kepal__a. Ehehe." Tawa garing Agam setelah akhirnya dia tertangkap basah.

" Tawa garing Agam setelah akhirnya dia tertangkap basah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lo ngikutin gue?" tanya Ara datar, dia masih terkejut.

Agam akhirnya berdiri karena dia sudah kepergok, "gue? gue mah mau belajar. Lo berdua ngapain hayyo kok deket-deketan gitu?"

Ara langsung tersadar, dia mendorong Aksel agar menjauh darinya.

"Jadi Lo yang nabrak gue tadi?" tanya Aksel.

"Lagian nih ya bro, kalau suka mah tinggal ungkapin aja gausah basa-basi. Eh tapi- Lo yakin suka sama nih cewek bentukan gini?"

"Agam Lo!_"

"Kenapa? Ara cantik kok." Kalimat Ara membuat kedua bersaudara itu membisu.

"Uwah, sakit nih mata Lo." Suara Agam terdengar dramatis.

"Apaan sih Lo berdua." Ara yang muak akhirnya meninggalkan mereka berdua.

***

Gadis itu memandang lekat seorang yang sibuk mempelajari buku didepannya.

Gadis itu memandang lekat seorang yang sibuk mempelajari buku didepannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Yang ini gimana? gue gak bisa..."

"Ah? mana? yang mana?" tanya beruntun Ara yang baru sadar dari lamunannya.

Aksel akhirnya tahu bahwa sedari tadi Ara memandangnya. Kini beralih dia yang menatap Ara lekat.

"Ke_kenapa?"

Jomblo, Bodo Amat!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang