SATU

881 261 928
                                    

Ara berjalan memasuki sebuah restoran, manik matanya berkeliling menjelajah apa yang sedang terjadi sekarang, suasana romantis bertaburan di setiap sisi restoran, tap tap perlahan langkah Ara mendekat ke sebuah meja bundar dengan berbagai hidangan juga lilin yang menyala melengkapi kesan sweet malam itu.

Matanya tertuju pada seorang laki-laki yang mengenakan pakaian rapi lengkap dengan rambut yang tertata rapi juga.

Ganteng.

Kesan pertama yang tersirat ketika Ara menatap Fahri dari jarak semampai.

"Ara," panggilnya.

Mereka berdua berdiri berhadapan, gaun yang dipakai Ara begitu indah senada dengan warna kemeja Fahri.

"Fahri," panggil Ara dengan sorot mata malu-malu.

Fahri mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya, ternyata itu adalah sebuah cincin indah berwarna silver.

Ia berjongkok dengan tumpuan satu kaki, meraih tangan kiri Ara.

"Aaa Fahri".

"Ara kamu mau gak jadi..."

"FAHRIIIIII!!!!" teriak seorang wanita yang menerobos masuk mendekati Ara dan Fahri.

Namanya Della.

Della menarik berontak Fahri menjauh dari Ara, menjambak rambut Ara, merusak semua moment yang sudah tersusun sejak awal. (Pokoknya terjadi perang dunia, kalian bisa bayangin kan:()

"TIDAKKK!!!!! FAHRIIII AAAAA TIDAKKKKKK!!!!!" teriak Ara.

"BANGUN!!!! TIDAK APA HAH! MIMPI APA HAH! PERAWAN JAM SEGINI BELUM BANGUN!! SEKOLAH!!! BANGUN GAK HAH! BANGUN GAK!!" teriak Ana, Ibu Ara.

Mata Ara mulai terbuka, menatap sekeliling, dan yang ia dapati hanyalah pemandangan isi kamar dan ibunya yang berdiri dengan menenteng kemoceng sebagai senjatanya.

"Jam berapa ini hah!! Bukanya persiapan sekolah malah TIDAKK TIDAKK FAHRII TIDAKKK", omel Ibu Ana sembari menirukan Ara tadi.

Ara memandang ibunya, matanya sayu dengan rambut berantakan bak singa belum shampoo nan.

"Tadi yang aku liat cewek deh, eh gak gak", Ara menggelengkan kepalanya mengedipkan matanya dua kali sebelum akhirnya melanjutkan ucapannya.

"Tadi tuh Della, cantik, langsing, tinggi, tapi kenapa sekarang yang aku lihat emak-emak tuwir."

Mata Bu Ana membulat, tangannya menggenggam kemoceng sangat keras sampai-sampai patah tu kemoceng, mana masih bagus lagi bulunya.

One second again sebelum negara api menyerang.

***

Pukul 07.45 WIB.
SMA Pertiwi.
_________________

Seorang siswi berambut panjang bergelombang tengah berlari tergesa-gesa di lorong kelas XII.

"AGAMM!! WOY AGAM!"

Teriaknya setelah melihat subjek tepat di depannya.

Agam menatap Iva dengan wajah biasa aja.

"Hah!! Itu!! Aa..."

"Nih", Agam menyodorkan sebotol air mineral dari dalam tasnya.

"Oh iyah makasih", Iva menerimanya dengan napas yang masih terengah-engah kemudian meneguknya.

Agam melanjutkan langkahnya lagi meninggalkan Iva.

Jomblo, Bodo Amat!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang