Seorang anak laki-laki berumur 8 tahun sedang bermain di sudut kamarnya.
Tok tok tok
"Aksel kamu dimana sayang?"
Bukannya menyahut Aksel malah mengendap dan bersembunyi di bawah meja cermin waktu itu.
Suara pintu terbuka memperlihatkan seorang wanita berumur sekitar 30-tahunan dengan rambut terurai panjang memasuki kamar Aksel.
"Aksel, kamu dimana sayang?"
Dia Saras; seorang wanita yang selalu mengerti Aksel. Bahkan sampai sekarang pun belum ada yang menggantikan posisi Ibu seperti Saras di hati Aksel.
"Ah kamu dimana sih Aksel, Mama gak lihat loh."
Aksel terkekeh pelan, dia kembali melakukan maklumatnya.
Dorrrr
"Ketahuannn."
"Argh Mama!!"
Aksel yang tadinya sedikit kecewa akhirnya meledakkan tawannya bersamaan dengan tawa Ibunya.
Anak kecil itu menarik tangan Saras, "Ma, ayo main ayo! Aku punya robot baru!"
"Iya sayang."
Ting tong
Terdengar samar-samar bunyi bel rumah menandakan ada tamu yang datang, "bentar ya nak, Papa kamu udah pulang mungkin."
Aksel mengangguk melepaskan genggaman tangan Ibunya, Saras mengelus rambut Aksel kemudian berlalu keluar dari kamarnya.
***
Mulai terganggu karena kepergian ibunya yang lama, dia pun penasaran dan akhirnya turun kebawah untuk memastikan apa yang terjadi.
Aksel melihat Ayah dan Ibunya berdiri dibawah sana, namun janggal. Terdapat tiga orang yang masih asing di mata Aksel. Dia termenung dengan situasi di bawah sana.
Menyadari keberadaan anaknya, Saras segera memanggilnya untuk turun bergabung. "Aksel sini sayang."
Aksel pun turun dengan tatapan datarnya. Seorang wanita berumur kisaran sama dengan Saras dan dua anak laki-laki yang masing-masing berumur 9 tahun dan 15 tahun ikut bergabung dengan mereka.
"Sayang, ini Tante Yesi; temen Mama sapa Papa dari lama bangettt, dan ini Adit, sama Andreas, mereka akan tinggal sama kita disini, kamu harus panggil Adit sama Andreas dengan sebutan Kak Karena mereka lebih tua dari kamu ya sayang."
Yesi dan kedua anaknya sebelumnya memiliki rumah sendiri dan juga seorang suami, sebelum kebakaran itu menimpa keluarganya dan merenggut semua barang berharga miliknya juga Suaminya yang ikut menjadi korban dalam insiden itu.
Yesi adalah sahabat lama Saras dan juga Danu, dia baik kepada keduanya karena itulah mengapa Danu dan Saras merasa perlu membantu Yesi. Mereka meminta agar Yesi dan kedua anaknya ikut tinggal di rumah megah milik keduanya, tak hanya itu, Danu pun meminta agar Yesi bekerja di perusahaannya dengan cuma-cuma.
Kurang apa coba?
Aksel masih termenung, dia tak paham situasi macam apa ini. Kemudian terdengar suara Adit sembari mengulurkan tangannya. "Hai Aksel aku Adit."
Aksel memegang erat robot mainan yang ada dalam genggamannya itu, saat itu Aksel masih kecil untuk mengerti situasi ini.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Jomblo, Bodo Amat!
Fiksi Remaja✓[ Fiksi remaja - Romance - Comedy ] |Sebelum baca, follow dulu yuk biar lebih enak azekk| Jomblo. Satu kata yang cukup--horor bagi setiap orang yang pernah merasakannya. Siapa yang masuk kategori ini? Mereka yang sendirian, gak ada pasangan, gak d...