Mobil Bobby sampai di area parkir utama kampus.
Voleta segera turun disusul Bobby yang sama-sama panik karena di grup chat jurusan sudah ramai saling mengabari kalau dosen sudah datang di kelas.
"Kalo ada apa-apa telpon gue aja. Dah!" Bobby berlari ke gedung fakultas Teknik.
Voleta juga berlari hingga ia menabrak seseorang sampai terjatuh."Aduh." Voleta memekik kesal begitu tubuhnya terjatuh.
"Ini kampus. Bukan TK. Nggak usah lari bisa nggak?"
Voleta mendongak setelah suara pria itu terdengar kesal bukan main.
"Iya maaf. Lagi buru-buru." Voleta berusaha berdiri namun ia hampir jatuh lagi jika pria tadi tidak menahan tubuhnya dengan memegang tangannya.
Voleta meringis menahan sakit di kakinya."Ck! Nyusahin banget elo jadi cewek."
Voleta melepas tangannya yang masih dipegang pria tadi.
"Maaf udah nabrak. Permisi." Voleta berjalan perlahan dengan menahan kesal.
Baru beberapa langkah, tangan Voleta ditarik ke belakang.
Pria itu menatap Voleta dengan lekat. Voleta jadi risih dan membuang tatapannya ke arah lain.
"Lo cewek yang nggak bisa nyebrang waktu itu 'kan?"
Voleta menatapnya sambil berpikir, "Waktu kapan ya?"
Pria itu tertawa meremehkan, "Udah nggak bisa nyebrang, hobinya kalo lari nabrak orang juga."
Voleta ingat sekarang, ia menatap pria itu dengan tatatap kesal.
"Gue udah minta maaf buat yang tadi. Nggak sengaja. Gue buru-buru, udah telat. Kuliah perdana." balas Voleta dengan cepat.
"Gue nggak nanya alasan elo nabrak gue kenapa."
"Ya terus elo maunya apa sekarang?" Voleta mulai kesal.
Pria itu tersenyum miring, "Mau apa ya?"
Voleta makin kesal dan menginjak sepatu pria itu dengan keras."Woy!"
Pria itu berteriak melihat Voleta yang langsung lari dengan tertatih meninggalkannya.
"Cewek sialan." umpatnya sambil menatap sepatunya yang bekas diinjak Voleta.
Tak sengaja ia melihat sebuah dompet yang ada di depannya dan langsung mengambil dompet tersebut dan membukanya.
Ia menatap foto gadis tadi dengan seorang pria. Mereka memakai seragam putih abu-abu, si pria tersenyum tipis ke arah si gadis yang tersenyum lebar.
Segera ia menutup kembali dompet tersebut dan menyimpannya ke dalam ransel miliknya....
Voleta menelungkupkan wajahnya ke atas meja begitu dosen pertama di kuliah perdananya hari ini keluar dari ruangan.
"Mau ke kantin nggak?" Voleta mendongak ketika bahunya ditepuk seseorang."Duluan deh, Ros. Gue masih pusing kepikiran telat tadi." jawab Voleta lemas.
Yang dipanggil Ros tadi hanya tertawa, "Makanya jangan begadang."Voleta tersenyum, "Iya begadangin mau nyusun skripsi pakai judul apa."
"Baru hari pertama kuliah, mikirin amat judul judul gituan. Dah ya gue mau ke kantin duluan."
Voleta mengangguk, "Hati-hati jangan nyasar."
Rosi mengacungkan jempolnya, "Kalo mau nitip, chat aja ya."
"Siap!" Voleta membalas dengan acungan jempol juga.