#32

6 1 0
                                    

Voleta menunggu pesan dari Theo hingga larut malam, namun tak kunjung ada.

"Untung gue ngotot pulang, pasti dia bakalan sibuk kerjaannya." katanya sendirian.

Voleta tak mau mengirim pesan lebih dulu. Ia akhirnya tertidur dengan ponsel yang sengaja ditaruh di meja belajarnya, jauh dari tempatnya tidur.

Di tempat lain, Leo masih setia menatap layar ponselnya. Membuka akun media sosialnya, melihat akun yang memang sering ia kunjungi.

Sebuah foto terbaru, 3 hari yang lalu diunggah si pemilik akun.

Foto sebuah es krim yang dipegang sebuah tangan dengan warna cat kuku merah marun.

Leo hafal pemilik tangan ini, terlepas dari warna cat kukunya. Tangan yang dulu sering digenggamnya.

Melihat ekspresi Voleta waktu itu membuat Leo gemas. Jika masih bersama, pasti Leo akan berusaha menjelaskan siapa Sarah pada Voleta.

Meskipun kemarin juga rasanya ingin menghampiri dan menjelaskannya  Tapi ia sadar diri, tak ada alasan untuk melakukan itu lagi.

Melihat Voleta dan Theo jalan bersama juga membuat Leo saat itu sadar bahwa memang sudah tidak bisa mengembalikannya seperti dulu lagi.

"Semoga dia bisa buat kamu bahagia."

...

Theo lupa mengisi daya ponselnya semalam. Setelah mengirim berkas kerjanya, ia juga menelepon Siska hingga larut membahas masalah kantor.

Alhasil pagi ini Theo baru mengisi daya ponselnya di mobil sambil berangkat ke kantor.

Ponselnya yang mati total, kini sudah bisa dinyalakan.

Beberapa notifikasi muncul, namun tidak ada satu pun pesan dari Voleta.

Theo membuka room pesan Voleta lalu mulai mengetik.

Voleta hari ini cukup sibuk, sejak pagi ia sudah bersama Bobby yang hari ini dengan baik hati mengantar dan menemaninya untuk beberapa urusan.

"Bob, capek banget." keluh Voleta.

Bobby menyodorkan minuman yang langsung diminum hingga setengah gelas oleh Voleta.

"Hari ini gue bakal nemenin lo. Tenang aja. Mau kemana abis dari sini?"

Keduanya ada di kantin sebuah kantor. Voleta kesana untuk keperluan sampel data skripsinya.

"Ke perpustakaan."

"Di kampus atau di pusat?"

"Gue udah pegang datanya. Tinggal nginput aja. Enaknya dimana ya?"

"Pusat aja. Sekalian cuci mata."

"Bagus, biar lo nggak jomblo lagi." ledek Voleta.

"Bentar, gue nyari kaca dulu." balas Bobby.

Voleta melihat Bobby memainkan ponsel jadi ingat kalau ia dari tadi pagi belum menyentuh ponsel miliknya.

Voleta melihat sebuah pesan singkat dari Theo, pagi tadi. Sekarang sudah jam 1 siang.

"Lo ngapain meringis gitu? Lapar?" tanya Bobby.

INTERSECTION ▫ L.TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang