"Halo, Yo."
"Belum tidur?"
Voleta tertawa kecil, "Iya belum ngantuk."
"Aku baru pulang. Mau chat kamu tapi kayaknya lebih mau dengar suara kamu."
"Gombal melulu."
Leo tertawa diujung teleponnya.
"Ya udah kamu tidur. Aku mau bersih-bersih sebentar."
"Oke. Jangan begadang ya."
"Iya. Kamu juga."
Voleta menyimpan handphonenya ke saku jaketnya.
"Lebih baik nggak usah cerita deh sama Leo kalo gue kesini." Voleta masuk lagi ke dalam rumah Wonwoo.
Jevan menatap Voleta yang datang menghampirinya dan Wonwoo.
Wonwoo sudah terlihat lebih baik sejak gadis ini datang.
Jadi ia akan menyimpan rapat cerita yang tadi. Sampai waktunya lebih santai untuk diceritakan ke Wonwoo.
"Marahin elo nggak?" Tanya Wonwoo.
"Enggak."
Wonwoo mengangguk paham.
"Kalo marahin elo, nanti gue yang ngomong jelasin ke dia."
"Nggak usah. Mending kita makan."
Voleta duduk dan menyiapkan makanan yang tadi Jevan beli.
"Sorry cuma ketemu tukang nasi goreng." kata Jevan.
"Nggak apa-apa. Yang penting Wonwoo juga makan."
Voleta membuka box nasi goreng dan memberikannya pada Wonwoo dan Jevan.
Saat ia membuka box miliknya, Wonwoo dengan cepat mengambil sendok dan memisahkan acar dari nasi milik Voleta ke nasi miliknya.
Voleta tersenyum, "Masih inget."
Wonwoo merapikan nasi goreng Voleta dan menyuruhnya segera makan.
Jevan yang melihat interaksi keduanya sebenarnya ingin meledek. Tapi masih dalam suasana berduka, ia hanya berdeham kecil.
"Nyamuk." Jevan menepuk kedua tangannya ke depan wajah Wonwoo.
Wonwoo tak peduli dan lanjut makan. Voleta yang malah tertawa melihat tingkah mereka.
Mereka bertiga asyik mengobrol. Voleta baru sadar kalau ia cukup terkenal saat SMA dulu.
"Terkenal dari sama dia. Sampai kemana-mana ditempelin temen lo siapa tuh namanya?"
"Bobby?"
"Nah iya Bobby. Terkenal pokoknya."
Voleta manggut-manggut. Merasa takjub kalau dirinya benar-benar seterkenal itu.
Wonwoo memainkan handphonenya sambil sesekali mengarahkan ke Voleta.
Ketiganya kembali mengobrol sampai tak terasa sudah hampir tengah malam.
Voleta pamit pada Wonwoo karena harus segera pulang.
"Gue pulang dulu ya. Nggak inget waktu udah jam segini aja."
"Makasih buat hari ini."
"Sama-sama. Lo jangan lupa makan ya. Harus semangat."
"Iya. Pokoknya makasih banget, Vo."
Voleta tersenyum dan mengangguk.
"Lo balik sekalian antarin Voleta balik ya, Jev." pinta Wonwoo.
Jevan mengiyakan dengan angukkan kepala.