Voleta pulang bersama Bobby. Keduanya masih diam di dalam mobil. Bobby juga belum menghidupkan mesin mobilnya.
Voleta juga diam."Vo." panggil Bobby.
"Ya, Bob." sahut Voleta.
"Mau langsung balik ke rumah?"
"Pengen di luar dulu sih."
"Sama gue ya."
"Lo nggak sibuk?"
"Nggak. Sejak kapan gue sibuk kalo udah menyangkut soal Voleta."
Voleta tertawa, "Bisa aja."
"Mau kemana?"
"Luar kota keburu nggak sih, Bob?"
Bobby mengecek jam tangannya, "Sekarang jam 4. Lo mau kemana emangnya?"
"Luar kota."
"Iya kemana maksudnya luar kota itu 'kan banyak tujuannya." Bobby gemas sendiri.
"Puncak." celetuk Voleta.
Bobby berpikir sebentar, "Lo izin Bang Dion ya."
"Oke. Lo juga izin orang rumah. Nanti panik anaknya nggak ada kabar." Bobby mengangguk setuju.
Voleta mengabari sekaligus minta izin Bang Dion. Bobby juga menghubungi orangtuanya.
"Beres?" Bobby menyimpan ponselnya.
"Boleh. Karena gue bilang perginya sama elo." sahut Voleta.
"Oke. Sabuk pengaman pasang dulu." Bobby menunjuk dengan dagunya.
Voleta memasangnya lalu mengacungkan jempol, "Gas!"
Sepanjang perjalanan, Voleta dan Bobby bergantian bernyanyi sesuai dengan lagu yang diputar di mobil.
"Haus nggak?" tanya Bobby.
"Iya. Pengen ngunyah juga, Bob."
"Kalo gitu kita cari rest area dulu deh." Bobby mengambil jalur paling kiri begitu melihat rambu rest area sudah dekat.
Mobilnya berhenti di depan minimarket. Mereka mencari air minum dan beberapa cemilan untuk di perjalanan.
"Mau pipis, Bob." Voleta menarik ujung jaket Bobby.
"Ya tinggal pipis. Ribet banget."
"Temanin dong."
"Kebelet banget?"
"Belum sih."
"Ya udah pilih dulu trus bayar. Baru ke toilet."
Voleta mengangguk. Ia lanjut mengambil air minum dan permen serta cokelat.
"Gue ambil snack deh." kata Bobby begitu lihat yang diambil Voleta semua makanan manis.
Keduanya antri di kasir. Bobby tak sengaja melihat ke luar. Matanya menyipit beberapa kali untuk memastikan yang dilihatnya tidak salah.
"Bob."
"Iya."
"Taruh ih. Mbaknya mau ngitung."
Bobby menaruh belanjannya dicampur dengan milik Voleta.
"Dicampur, Kak?" tanya kasir.
"Iya, Mbak. Campur jadi satu aja." jawab Voleta.
Bobby kembali fokus menatap belanjaan yang mulai dihitung. Ia mengambil dompetnya dan mengeluarkan kartu debit.
"Pakai ini." Bobby menyodorkan kartunya ke Voleta.
Voleta menyerahkan pada kasir setelah disebutkan total harganya.