#25

26 2 0
                                    

"Vo."

Panggilan itu membuat Voleta menoleh ke belakang.

"Iya." sahutnya.

Di hadapannya kini ada Leo. Pria itu terlihat santai dengan celana panjang hitam dan kaos hitam.

Voleta agak kikuk jujur saja. Tapi ia mencoba bersikap senormal mungkin agar tidak "kalah" di saat seperti ini.

Leo juga lebih kikuk. Tidak terpikir akan bertemu Voleta di sebuah supermarket. Gadis itu memang terlihat lebih kurus, tapi tetap baik di mata Leo.

Leo melirik troli belanja milik Voleta yang baru terisi tiga bungkus besar merk pembalut wanita yang sering dipakai gadis itu, seingat Leo.

"Baru datang?" tanya Leo.

Voleta mengangguk, ia sadar isi trolinya menjadi pusat perhatian pria itu. Segera ia tutupi dengan kantong belanja yang ia bawa.

"Sama siapa?"

"Sama Bang Dion. Tapi lagi mencar."

Leo tak bertanya lebih banyak. Ia cukup senang gadis itu masih mau bicara dengannya.

"Kamu baik?"

"Cukup baik. Kamu baik juga?"

"Baik."

"Sendiri?"

"Sama Mama."

Tak lama seorang wanita paruh baya menghampiri mereka. Voleta lebih dulu menyambutnya dan mengulurkan tangan untuk bersalaman.

"Apa kabar, Tante?"

Wanita itu malah memeluk Voleta, "Baik. Kamu gimana kabarnya, Cantik?"

"Aku baik juga."

"Sendirian?"

"Aku sama Bang Dion."

Mama Leo mengusap rambut Voleta, "Kamu kurusan. Nggak sakit 'kan?"

"Nggak apa-apa, Tante. Aku lagi banyak tugas di kampus."

"Kapan-kapan main ke rumah ya? Nanti Tante buatin makanan kesukaan kamu."

Voleta mengangguk, "Iya, Tante. Aku duluan ya. Takut Bang Dion nyariin."

"Salam untuk dia ya."

Voleta mengangguk lalu menyalami Mamanya Leo. Ia kemudian menatap Leo lalu pergi.

Mama Leo menoleh ke arah Leo yang masih menatap lurus sampai Voleta menghilang.

"Kedip dong. Masih sayang ya?" goda Mamanya.

Leo menghela napas dalam. Tidak menanggapi ledekan Mamanya.

"Dia udah bahagia, Ma."

"Kamu juga harus bahagia." Leo mengangguk samar.

...

Bang Dion melirik ke arah Voleta yang sejak tadi hanya diam.

"Kenapa?"

"Apa, Bang?"

"Kamu kenapa? Kok diam aja."

"Nggak apa-apa. Pusing aja tadi banyak orang di supermarket."

"Tadi kayaknya sempat lihat Leo di sana. Sama Mamanya mungkin ya. Kamu ketemu juga nggak?"

Voleta berdeham, "Iya. Ketemu dan ngobrol sebentar. Sama Mamanya."

"Sama anaknya nggak ngobrol?"

INTERSECTION ▫ L.TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang