#31

15 2 0
                                    

Voleta berbaring di tempat tidurnya. Ponselnya sejak tadi ia genggam. Ia membuka room pesan singkat Theo.

Pria iti terlihat sedang tidak online. Voleta melihat jam, sudah jam 8 malam.

"Masih sibuk kali ya? Biarin aja deh."

Voleta berdiri dan duduk di meja belajarnya, ponselnya ia taruh di meja.

Ia mengambil sebuah buku dan membacanya. Terhanyut dalam kegiatan membaca bukunya cukup lama, ponsel Voleta bergetar.

Ada sebuah pesan yang masuk.

'Udah tidur?'

Voleta langsung membalasnya.

"Belum. Lagi baca buku. Kalo tiduran pasti udah pulas."

Theo di tempatnya tertawa membaca balasan Voleta.

Benar, ia saat ini sedang lembur dengan anggota divisinya yang lain.

Tangannya dengan cepat membalas lagi pesan Voleta.

'Sori nggak bisa video call kayaknya. Masih ramai sama yang lain.'

Voleta membacanya. Ada sebuah rasa yang menguap setelahnya.

"Nggak apa-apa, Kak."

Theo membaca balasan dari Voleta. Ia melihat sekelilingnya. Masih ada beberapa orang termasuk dirinya.

'Kalo udah sepi, nanti video call.'

Voleta membacanya sambil mengangguk padahal tidak bisa dilihat oleh Theo.

'Oke, Kak. Jangan lupa makan. Semangat lemburnya.'

Itulah pesan terakhir yang belum dibalas oleh Theo. Voleta kembali ke tempat tidurnya. Sudah jam 10 malam, matanya sudah mulai mengantuk ternyata.

Voleta menaruh ponselnya di sebelah bantalnya. Ia mencoba untuk tetap terjaga. Pesannya pun belum dibaca bahkan dibalas oleh Theo.

Di tempat lain, Theo meregangkan kedua tangannya. Ia melirik jam tangannya, setengah sebelas malam.

Pekerjaannya sudah selesai untuk hari ini. Ia berkemas dan segera keluar dari kantornya yang sudah sepi.

"Duluan ya!" pamitnya pada rekan lemburnya di parkiran.

Theo masuk ke dalam mobil dan melihat ponselnya. Ada pesan yang belum ia baca sejak 2 jam yang lalu. 2 jam lebih ternyata.

Theo buru-buru membuka room pesan dengan Voleta. Benar, gadis itu terakhir mengirim pesan tanpa ia buka sejak tadi.

Theo menekan ikon panggilan. Terhubung. Lama, belum dijawab oleh Voleta.

Theo hendak mengakhiri panggilannya namun keburu diangkat oleh Voleta.

'Halo.'

Suara parau Voleta membuat Theo sedikit tidak enak.

"Udah tidur ya?"

Voleta tidak langsung menjawab, terdengar suara batuk di ujung sana.

'Kak Theo udah pulang?'

"Mau jalan pulang. Sori ya, lanjutin lagi tidurnya."

'Hati-hati di jalan ya, Kak.'

"Siap. Tidur lagi ya."

'Hm.'

Theo yang mengakhiri teleponnya lebih dulu.

Ia menyalakan mobilnya dan segera pulang. Dengan hati-hati seperti pesan Voleta.

INTERSECTION ▫ L.TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang