#15

25 1 0
                                    

Suara klakson terdengar, Voleta segera membuka pagar rumahnya.

Wonwoo menurunkan kaca mobil dan tersenyum ke arah Voleta yang sedang menutup pagar.

Voleta masuk dan duduk di samping Wonwoo.

"Lo pake minyak wangi satu botol ya?"

"Hah?"

Wonwoo baru paham maksud ucapan Voleta lalu tertawa, "Oh, iya. Mau ketemu cewek masa nggak wangi."

Voleta geleng-geleng kepala, "Wangi banget."

Wonwoo tertawa, "Biar lo ingat selalu wanginya."

Sampai di tempat tujuan mereka, Wonwoo mengajak Voleta ke meja yang kosong di sudut ruangan.

Tak lama mereka dihampiri pelayan yang membawa buku menu.

Selesai memesan, Wonwoo membuka kacamatanya lalu menatap Voleta.

"Vo."

"Ya."

"Lo masih sama dia?" Voleta hanya mengangguk.

"Kacamatanya pakai aja." suruh Voleta.

"Kenapa? Makin ganteng ya kalo gue nggak pakai kacamata?"

"Iya."

Wonwoo malah menyisir rambutnya dengan jari-jari tangannya penuh percaya diri.

Voleta tertawa lagi, "Serius, gue nggak bohong. Lo itu nggak jelek, bisa dibilang ganteng. Kalo nggak, mana mungkin dulu gue sama elo."

Wonwoo kali ini memasang muka masam, "Untung pernah jadi pacar."

Voleta masih tertawa, "Udah ah, nggak bakal selesai ngebahas kegantengan elo."

Pas sekali pesanan mereka datang. Voleta berbinar melihat segelas minuman kesukaannya.

"Kalo mau nambah segelas lagi juga boleh." ledek Wonwoo saat melihat ekspresi Voleta.

"Jangan. Nanti gue keliatan rakus banget di depan elo."

"Ya nggak apa-apa, gue tetap bakal ngajak lo minum matcha terus."

"Tumben lo ngajak pergi, ada yang penting banget ya?"

Wonwoo mengubah posisi duduknya jadi tegak sambil menatap Voleta.

"Jujur sama gue."

"Buat hal apa?"

"Semuanya. Apa yang selama ini keliatan baik-baik aja, apa benar sesuai yang gue liat?"

"Gue pusing sama kata-kata lo, to the point aja, Woo."

Wonwoo menghela napas, "Lo sama Leo."

"Kenapa?"

"Baik-baik aja?"

"Iya."

Wonwoo berdecak, "Oke. Lo berdua lagi nggak baik."

"Heh." Voleta kesal namun langsung mengulum bibirnya.

Wonwoo mengeluarkan ponselnya lalu menaruhnya di atas meja.

"Lo harus liat."

"Apa?"

Wonwoo menyodorkan ponselnya ke depan Voleta.

Voleta mengambil benda persegi itu. Di layarnya terdapat foto yang membuatnya tak lagi kaget.

"Kok ekspresi lo begitu?"

"Trus gue harus gimana?"

"Vo, serius."

"Gue juga serius. Gue harus gimana ngeliat foto Leo lagi jalan sama Eunji?"

INTERSECTION ▫ L.TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang