"Waktu itu gue mau ngomong soal Voleta."
Wonwoo meminum kopinya, "Oh iya lupa gue, ya udah sekarang ceritain."
"Gue pernah liat si ketua OSIS itu jalan sama cewek. Bukan jalan sama mantan lo yang jelas."
"Temannya kali."
Jevan berdecak, "Gue liat bukan sekali dua kali, lumayan sering. Dan ceweknya selalu orang yang sama."
Wonwoo menatap Jevan, "Dimana?"
"Di daerah selatan. Muka ceweknya kayak pernah gue liat juga tapi gue lupa liat dimana."
"Ceweknya dulu anak dari sekolah kita?"
Jevan mencoba mengingat-ingat, "Asli gue nggak inget."
Wonwoo meledek, "Lo 'kan biasanya hafal cewek yang bening satu sekolahan."
"Tapi lo semua yang deketin."
Keduanya tertawa. Wonwoo sudah bisa menebak siapa yang Jevan lihat dengan Leo. Tapi ia belum bisa membicarakannya pada Jevan terlebih ke Voleta.
"Lo nggak mau nyari cewek lagi?"
Pertanyaan Jevan ini sering ia dapatkan dari temannya yang lain.
"Males." Wonwoo melepas kacamatanya dan menyisir rambutnya ke belakang.
"Mentok sama Vo?"
"Kalo dia masih mau sama gue, benaran bakal gue kejar asli."
"Trus aslinya dia masih mau nggak diajak balikan?"
Wonwoo memakai kembali kacamatanya dan menatap Jevan, "Lo udah pernah ngebunuh orang?"
"Hah?" Jevan tidak mengerti.
"Bunuhin pacarnya, biar gue bisa balikan sama dia." jelas Wonwoo.
Jevan melempar kentang goreng yang ia pegang ke arah Wonwoo, "Kebanyakan nonton film gini otak lo. Konslet."
Wonwoo tertawa, "Serius gue kalo dia masih mau kasih gue kesempatan buat balik, bakal tobat gue. Berakhir sudah pencarianku."
Jevan bergidik geli, "Nggak usah sok tobat, cewek yang elo kacangin tuh kalo udah disatuin bisa bikin satu stadion bola penuh."
Keduanya tertawa sampai mata Wonwoo tak sengaja melihat ke arah luar tempat makan.
"Jev, liat." Wonwoo menunjuk arah ke luar dengan dagunya.
Jevan mengikuti arah pandang Wonwoo.
"Nah. Itu yang pernah gue liat."
Yang mereka lihat adalah Leo. Sedang berjalan dengan seorang wanita. Tapi bukan Voleta.
Wonwoo dengan cepat mengambil ponselnya di atas meja dan membuka kamera ponselnya.
Ia berhasil memfoto Leo dan wanita itu.
"Lo nggak kenal ceweknya itu siapa?" tanya Jevan.
"Masih cewek yang dulu."
"Bukan Voleta, cewek yang dulu yang mana lagi?"
Wonwon menatap Jevan, "Lo nggak kenal emangnya?"
Jevan menggeleng.
"Dia anak pindahan."
"Pantes gue nggak kenal."
"Lo percaya nggak kalo mereka mantanan?"
Jevan kembali ke menatap ke arah Leo yang terlihat menaiki eskalator sambil digandeng wanita di sampingnya.
"Percaya nggak percaya sih."
"Cewek itu juga yang pernah lo liat 'kan?"
Jevan mengangguk, "Iya. Selalu sama dia yang gue liat."