42✔ Apakah Benar Nyata?

3.9K 671 507
                                    

Test bisa komen engga?

"Bukan manusia namanya jika tidak berkali-kali merasakan penyesalan dengan apa yang mereka perbuat"

~Althaf~

Orang-orang berlalu-lalang di sekitar gadis yang menggunakan sweater ungu yang sedang duduk di halte bus. Dirinya tidak menunggu bus datang, dia menunggu seseorang. Hampir lima bus berhenti di halte tersebut secara bergantian, menjemput penumpang atau menurunkan penumpang. Tapi, selama itu orang yang ditunggu belum juga datang. Jam sudah menunjukkan pukul 16.04 WIB, satu jam setengah Dyandra sabar menunggu Althaf.
  Hari ini Dyandra dan Althaf berencana untuk membeli sebuah cake, Dyandra menunggu Althaf di sebuah halte bus di depan komplek rumahnya. Gadis itu sudah sangat bosan duduk menunggu. Biasanya Althaf selalu gerak cepat jika mereka merencanakan untuk ke luar bersama.

"Masih di sini Neng? Belum dijemput juga?" tanya satpam penjaga kompleknya yang akan berbalik arah kembali menuju komplek.

"Belum Pak, masih nunggu," jawab Dyandra, tadi satpam itu menyapanya saat melewatinya. Bahkan satpam itu kembali melewatinya, dia masih duduk di tempat yang sama.

"Aduh, anak zaman sekarang apa-apa suka lama ya, suka telat. Kasian kan Neng nunggu lama," balas satpam itu yang akan kembali bekerja, sebelumnya pulang untuk mengisi perut.

"Iya, Pak," Dyandra tersenyum canggung.

"Saya mau kembali kerja dulu ya Neng, kalo gak ada kabar mending pulang aja Neng dari pada nunggu yang gak pasti, engga enak. Tapi kalo orangnya dateng, jangan lupa marahin Neng bikin nunggu lama," ujar satpam itu sambil terkekeh.

"Iya Pak, siap!" jawab Dyandra yang ikut terkekeh.

"Duluan ya Neng," pamit satpam tersebut dan berlalu dari pandangan Dyandra.

"Iya, Pak," jawab Dyandra sambil tersenyum, seketika senyumannya menghilang. Kedua sudut bibirnya melengkung ke bawah.

  Dyandra menundukkan kepalanya seraya menghela nafas panjang, dia menoleh ke arah kanan dan kembali menunduk menatap hp yang dia pegang. Wajahnya sudah tidak bersemangat lagi.

Althaf ke mana dulu sih? Apa dia lupa? Masih belum ada kabar juga - batin Dyandra.

  Dyandra menaikkan kedua tangannya yang memegang ponsel, membuka aplikasi chat siapa tau ada kabar dari Althaf. Nyatanya tidak ada, pesannya saja belum dibaca.

Kenapa dia engga ngabarin juga? - batin gadis itu.

"Udah satu jam setengah gue nunggu, tuh orang belum dateng juga. Awas aja gue nunggu tapi engga dateng!"

  Sebuah telepon masuk dari Arkie yang terpampang namanya di layar hp Dyandra.

Abang telepon? - batin Dyandra.

Dyandra mengembungkan pipi sebentar sebelum menjawab telepon itu.

"Iya Abang"

"Kamu masih di mana?"

"Dyandra masih nunggu Althaf"

"Udah sore Dek, belum ada kabar?"

"Belum," gumam Dyandra, niatnya mereka akan pergi sebentar dan pulang sebelum malam.

Althaf {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang