10✓ Tengilnya Althaf

19.8K 1.1K 342
                                    

"Mahkota dan kekuatan tak menentukan tingginya kedudukan. Singa sang Raja Rimba tak akan bisa berdiri, menduduki tahta sendirian"

-Motto Lion

-Althaf-

  Jam menunjukan pukul 17.09 WIB dan warung Mbok Tri selalu masih rama karena tempat itu dijadikan tempat kumpul anak lion, bahkan sampai tengah malam masih ada yang berada di sana. Mbok Tri yang mempunyai warung serta rumahnya juga, senang hati jika anak lion menjadikan warungnya tempat kumpul. Alasannya, dia yang hidup sebatang kara di kota orang terkadang merasa kesepian. Bahkan, jika ingin menginap saja diperbolehkan, memang cukup terlalu luas untuk dirinya sendiri. Jika malam hari, dia tidak melayani anak lion dan membiarkan mengambil sendiri dan membayar keesokan harinya.

  Althaf, Anzero, Arkie dan Novan sedang duduk di saung depan warung Mbok Tri. Arkana tidak ikut, cowok itu sudah pamit pulang duluan tadi. Di dalam warung Mbok Tri ramai oleh anak lion yang lain.

"Uno ngajak ribut sama gue!" gumam Althaf kesal sambil mematikan hpnya setelah membalas komentar Uno di kolom komentar postingan Dyandra.

"Maksudnya?" tanya Arkie bingung yang tidak tahu apa-apa.

"Si Uno manggil Adek lo honey, di komentar postingan ig Dyandra. Ya ngamuklah Pak Ketu," jawab Anzero yang suka rela menjawabnya sambil terkekeh.

"Gue belum ketemu hari ini," ujar Althaf sambil menyenderkan badannya di sandaran saung.

"Sibuk sama cewek baru sih, gue aja udah ketemu tiga kali di sekolah," sindir Novan yang sedang memetik senar gitar.

"Maksudnya?" tanya Althaf.

  Novan menggelengkan kepalanya, "Engga, bukan apa-apa."

"Keuangan gimana? Gak ada masalah, 'kan?" ujar Althaf, dia harus selalu mengecek keuangan.

"Engga ada masala, tapi sempet ada minjem keuangan kas lion," balas Anzero yang menjabat sebagai penanggung jawab keuangan lion.

"Engga apa-apa, mungkin lagi butuh. Semuanya harus saling membantu dan merangkul yang lagi kesusahan," jelas Althaf sambil melihat spanduk logo lion yang terpasang di saung itu.

 Semuanya harus saling membantu dan merangkul yang lagi kesusahan," jelas Althaf sambil melihat spanduk logo lion yang terpasang di saung itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Siap bosque!" jawab Anzero.

"Banyak anak kelas sepuluh mau ikutan gabung katanya, gue gak bisa handle harus urus keuangan juga," lanjutnya.

"Suruh Fahri aja, biar dia yang handle," jawab Arkie yang sebagai wakil ketua lion.

"Oke deh"

  Anzero mengambil gitar dari Novan, dia mulai memetik senar gitar tersebut dan mulai bernyanyi. Ya walaupun gak bagus-bagus amat, tapi masih standarlah.

Althaf {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang