5✓ Berhasil

19.1K 1.1K 290
                                    

"Yang kemaren ngajak lo kenalan itu loh, di depan sekolah Lo" balas Uno.

  Dyandra berpikir, tepatnya pura-pura berpikir.

"Owh..." Gumam Dyandra sambil menganggukkan kepala.

"Tau kan?" Tanya Uno.

"Engga tau" sambung Dyandra dengan enteng dan polos.

  Inti Lion yang mendengar jawaban Dyandra itu menahan ketawa, sama halnya dengan anggota Lion yang lain.

"Yang ngajak kenalan itu" balas Uno membantu mengingatkan Dyandra.

"Gak tau, Sorry yang ngajak kenalan sama gue banyak. Udah lupa gue" balas Dyandra.

"Sue..." Seru Anzero.

"BUBAR LO SEMUA KALO SAYANG NYAWA, APA MAU NGERASAIN SENSASI DI BAC*K CEWEK?" Tantang Dyandra ke anak geng Warrior sambil memperlihatkan pecahan kaca yang ada botol itu.

  Uno mengerjapkan matanya, dia yang paling beresiko kena botol itu karena dia berada paling depan. Gadis ini tidak main-main dengan ucapannya.

  Dyandra menaikan botol itu mengarahkan ke wajah Uno, Dyandra adalah gadis berwujud bidadari dan kadang bersifat iblis.

"GUE BILANG CABUT YA CABUT, OH...IYA PADA MAU NGERASAIN SENSASI DI BACOK*N YA?" Pekik Dyandra yang sudah ancang-ancang melempar botol itu, dan entah kena siapa.

"Satu...dua...Tig-" ucapan Dyandra terpotong, bersamaan suara Sirine polisi berbunyi nyaring.

"Cabut" instruksi Uno, wajahnya penuh dengan lebam.

  Anak Warrior berjalan menuju motor mereka dengan tergesa-gesa karena takut tertangkap polisi.

"Bye Honey, tangannya jangan lupa di obatin" seru Uno saat sudah di sebelah motornya.

  Rahang Althaf mengeras, ingin memukul wajah Uno, maksudnya apa itu manggil Dyandra dengan sebutan Honey?? Dyandra melirik tangannya yang memegang botol, dia tidak sadar tangannya itu berdarah terkena goresan kaca, Althaf juga terkejut melihat tangan Dyandra berdarah.

"Cabut Lo Bangs*t!" Ancam Althaf.

  Deruman suara motor berbunyi nyaring, tapi motor itu tidak ada satupun yang jalan.

"Motornya Kok gak bisa jalan?" Gumam Abram yang sudah berada di atas motor, sambil celingukan.

"Motor gue juga" sambung salah satu anak Garuda juga, yang ikutan bingung.

"WOY, LIAT TUH BANNYA" Teriak Nazwa menunjukan ban motor, sambil tertawa.

"Sialan!" Umpat Uno, ternyata semua ban motor Anak Garuda bocor.

"POLISI NIH DISINI ADA YANG TAWURAN" Teriak Rachel sambil tertawa.

   Desfi menunjukan paku yang dia pakai membocori motor anak Garuda.

"AYO-AYO DORONG, SEBELUM DITANGKAP POLISI" sambung Desfi lalu tertawa terbahak-bahak, posisinya yang berjarak 5 meter dari anak Garuda.

"Lama Lo semua, tambal ban di depan jalan. Mampus Lo semua dorong motor 1 KM" sambung Rachel.

  Rencana Dyandra berhasil, Desfi dan Nazwa tadi membocorkan ban anak Garuda saat mereka semua sibuk berkelahi.

"Suaranya makin deket bego, cepet kabur!" Timpal Nazwa lalu kembali tertawa.

"Dorong-dorong! cepet kabur sebelum ada polisi" suruh Uno lalu mendorong motornya keluar dari halaman warung Mbok Tri.

   Geng motor Warrior kucar-kacir berlarian mendorong motor mereka masing-masing. Anzero, Arkana dan Novan tertawa terbahak-bahak melihat itu. Shifa keluar dari persembunyiannya, dia yang memasang suara sirine tadi. Nazwa, Rachel, Desfi dan Shifa berjalan mendekati Dyandra. Rachel menggelengkan kepala saat melihat Anzero babak belur.

Althaf {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang