Ga bisa kasih thr, bisanya kasih ini. Bagi yang lupa part sebelumnya, boleh baca ulang.
Welcome back to my story!
-Althaf-
"Semua orang bercahaya, tetapi hanya dia yang paling berkilau diantara yang lain"
-Althaf-
"Paketu lo ketempelan tuh," Jari telunjuk Fahri menunjuk ke arah luar.
Dyandra mengernyitkan dahinya, dia menoleh ke arah luar. Matanya menangkap Althaf dan di sampingnya ada ... Mira? Ia kira Mira tidak akan datang, melihat kondisi cewek itu yang tidak stabil. Tapi diluar dugaannya, benar-benar nekat mengikuti acara seperti ini. Jantungnya bisa kambuh kapan saja dan susah mencari rumah sakit terdekat bila terjadi sesuatu.
"Kayaknya harus lo jampe-jampe biar engga ketempelan," lanjut Fahri yang masih memperhatikan ke arah luar. "Nanti diambil orang nanges."
Gadis itu menoleh ke arah Fahri sebentar dan kembali menatap apa yang sebelumnya dia lihat tadi. Dyandra terdiam sebentar, tangannya mengepal kuat melihat cewek yang menempel di sebelah Althaf.
No problem, i'll still be the winner-batin Dyandra meyakinkan diri, ia menarik nafas panjang.
Dyandra menyenggol lengan Fahri, "Gue udah pasang susuk, tenang aja!"
"Anjir," ungkap Fahri, cowok itu menggelengkan kepalanya.
Dyandra merapikan rambutnya dengan sombong membuat Fahri berdecih, gadis itu tertawa.
"Engga mungkin Pak Ketu lo berpaling dari gue, susuk yang gue pake engga bakal ada yang bisa nandingi," Dyandra terus bercanda, padahal di dalam hatinya panas. "Lo engga turun, Ri?"
"Najis, ayo turun!" Fahri menarik Dyandra turun dari bus. Buru-buru Dyandra menarik tangannya yang ditarik Fahri sebelum ada yang salah paham melihatnya.
Fahri melangkah lebih dulu diikuti Dyandra di belakangnya, gadis itu melangkah turun tangga satu per satu. Kedua tangannya memeluk tas miliknya, ia turun tangga tanpa berpengan pada apapun. Dyandra merasa kesusahan karena tangganya begitu tinggi dan licin karena terkena rintik hujan. Suara keramaian semakin terdengar jelas, matanya fokus pada anak tangga yang sedang dia pijaki. Udara dingin menyambut dirinya.
Ssstt ...
"Aaaaa!" pekik Dyandra yang tergelincir di tangga terakhir. Tangan kanannya meraba-raba sekitar mencari sesuatu yang bisa dia gapai.
Hap!
Dyandra mendapat sebuah tangan yang menahannya agar tidak terjatuh, dirinya mendarat dengan selamat di atas tanah. Ia menoleh ke arah kanan, melihat siapa yang memegang tangannya itu.
"Lebih hati-hati lagi, kalo terjatuh gimana?"
Dyandra menarik nafas lega, untung saja dia tidak terjatuh bisa-bisa dia menjadi pusat perhatian. Sakitnya memang tidak seberapa, cuma malunya itu loh.
Beberapa menit yang lalu ....
Bus sampai dengan selamat, Althaf dengan yang lainnya mulai turun dari bus. Seketika mereka merasa berada diantara lautan manusia yang berjalan ke sana-kemari, hujan rintik ternyata turun juga di Puncak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Althaf {END}
Teen Fiction[TAMAT] Sequel dari ▶️"Dyandra"◀️ ▶️Geng Lion ◀️ Aku harap sebelum baca ini, terlebih dahulu baca Dyandra biar lebih kenal tokohnya. Tapi, baca terpisah juga bisa. Gadis itu kembali ... akhirnya gadis itu kembali saat liburan sekolah selesai d...