"Sepercik api, tidak akan pernah bisa membakar kepercayaan yang pernah dibangun"
-Althaf-
Ketujuh SMA sudah bertanding sesuai pembagian kelompok. Ada empat sekolah yang masuk ke babak semi final, salah satunya adalah Angkasa. Pertandingan terakhir, sebelum waktu istirahat adalah pertandingan SMA Angkasa melawan SMA Cendana dan dimenangkan oleh Angkasa, menuju ke babak semi final. Tim pemain Angkasa kembali ke ruangan pemain, sambil menunggu waktu istirahat habis dan babak semi final dimulai.
"Gerah amat sih," keluh Anzero yang duduk di lantai sambil mengelap keringat di dahinya menggunakan handuk kecil yang ia bawa.
"SMA Cendana pemainnya pada lincah anjir, gue sampe capek ngejarnya. Ya ...walau gak secapek ngejar doi," jelas Arkana sambil terkekeh di ujung kalimatnya.
Novan yang baru saja selesai minum, melirik ke arah Arkana, "Buciners."
"Emang bener sih pada lincah, gue akui itu," timpal Arkie yang sedang duduk, dia menyandarkan badannya ke tembok. Badannya terasa letih sekali.
"Keluar yok! Masih ada satu jam sebelum babak semi," ajak Anzero, dia ingin menemui Rachel yang pastinya.
"Gue ke toilet dulu, lo semua duluan aja!" suruh Althaf sambil bangkit dari duduknya, dia berjalan keluar ruangan menuju kamar mandi untuk membersihkan lengannya yang sedikit lecet saat pertandingan.
-Althaf-
Setengah bagian dari penonton berjalan keluar gedung untuk sekedar mencari udara segar atau ke kantin, selagi masih waktu istirahat. Dyandra merasa punggungnya pegal karena duduk terlalu lama, tenggorokannya juga terasa kering dan dia kebelet buang air kecil. Lapangan sedang kosong, semua pemain diberi jeda waktu untuk istirahat sebentar.
"Gerah astaga!" ujar Rachel di sebelah Dyandra sambil mengipaskan wajahnya dengan tangan.
Dyandra menoleh ke arah Rachel, dia terkekeh melihat Rachel yang terus menerus mengeluh kepanasan, "Gue sebenernya bawa kipas sih, cuma mau gue pake Chell."
"Parah lo ya? Kenapa gak bilang dari tadi sih?" gerutu Rachel.
"Kalo gue bilang, nanti dipinjem lo! Lo kalo minjem suka gak tau diri," balas Dyandra sambil tertawa melihat Rachel merenggut kesal.
"Aish ... gue emang gitu ya?" tanya Rachel, dia melepas bandana yang ada di lehernya dan dia jadikan sebagai kipas.
"Naz, anterin gue ke kamar mandi yuk? Sekalian mau beli minum sama snack," pinta Dyandra pada Nazwa yang sedang mengobrol dengan Desfi.
Nazwa menoleh ke arah Dyandra, "Ayo! Gue juga haus."
Dyandra dan Nazwa berdiri dari bangku, membuat anak Lion langsung menatap mereka dengan tanda tanya.
"Mau kemana kalian?" tanya Fahri.
Dyandra menoleh ke arah Fahri, "Mau ke toilet sama ke kantin, kenapa?"
"Gue anter ke depan toilet, sama ke kantin juga buat jagain," jelas Fahri, dia ikut berdiri.
"Gue ikut jagain, Bang," seru Zaky anak kelas X yang duduk di belakang dan dibalas anggukan oleh Fahri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Althaf {END}
Teen Fiction[TAMAT] Sequel dari ▶️"Dyandra"◀️ ▶️Geng Lion ◀️ Aku harap sebelum baca ini, terlebih dahulu baca Dyandra biar lebih kenal tokohnya. Tapi, baca terpisah juga bisa. Gadis itu kembali ... akhirnya gadis itu kembali saat liburan sekolah selesai d...