"Hati-hati dengan ucapan, berpikir pake otak jangan lupa bawa hati, biar gak ada yang sakit hati"
-Althaf-
Suasana kelas XI MIPA/4 sangat tidak beraturan, ada yang mojok untuk para cowok, ada yang berkumpul sambil membicarakan sesuatu atau lebih tepatnya gibah. Ada yang sibuk berdandan dan masih banyak yang lainnya. Tidak ada guru yang membuat kelasnya seperti ini, dari jam pelajaran kedua hingga jam istirahat nanti. Walau tak ada guru, tapi tugas tetap ada dan biasalah anak sekarang selalu menunda-nunda tugas yang seharusnya dikumpulin hari ini menjadi minggu depan saat pelajarannya lagi.
"Lumayan Bu Ndut gak masuk nih," seru Rachel yang berada di sebelah Dyandra.
"Kantin kuy!" ajak Dyandra yang merasa bosan.
"Nah bagus tuh, kan jarang-jarang Bu Ndut gak ngajar," sambung Nazwa sambil terkekeh.
Bu Ndut atau nama lengkapnya Bu Ndutiani, tapi anak angkasa sering memanggilnya dengan nama Bu Ndut karena badannya yang gendut dan juga pendek. Menistakan guru sekali murid-murid SMA Angkasa ini.
"Iya, tuh guru gak bosen apa ngajar mulu, gak pernah absen baru kali ini. Gue yang liatnya aja bosen," jelas Desfi yang sedang scroll beranda instagram.
"Ya udah, ayo! Gue haus," timpal Shifa yang sudah siap-siap berdiri dari bangku.
Mereka berlima keluar, lalu jalan di koridor pelan-pelan karena takut ketauan guru piket jika mereka membolos pelajaran. Koridor tampak sepi karena masih jam pelajaran. Mereka berjalan hati-hati dan tetap waspada melihat sekitar.
"Ekhem!" dehem seseorang di belakang mereka.
Mereka berlima panik dan mulai gelagapan, lalu secara bersamaan menoleh kebelakang. Saat menoleh, ada Bu Zani yang sedang menyilangkan kedua tangannya di depan dada, sambil menatap mereka tajam.
"Eh Bu Zani," sapa Dyandra kikuk. Dia berusaha bersikap normal.
"Iya, kalian mau ke mana nona-nona?" tanya Bu Zani sambil membenarkan letak kacamatanya.
"Em, a-anu Bu. Kita mau ke kamar mandi," balas Desfi gelagapan, di depannya ini adalah salah satu guru BK Angkasa.
"Jam pelajaran siapa di kelas kalian sekarang?" tanya Bu Zani dengan wajah datarnya, sedatar triplek.
"Jam pelajaran Bun Ndut, ops! Maksudnya Bu Ndutiani. Tapi beliau sedang berhalangan hadir," jawab Dyandra yang keceplosan menyebut nama Bu Ndut, dia takut dikira mengejek fisik guru itu.
"Oh, kalian kenapa ke kamar mandi berlima? Kenapa tidak berdua saja?" tanya Bu Zani yang mulai mengintrogasi.
"Kita kan solid, Bu. Satu ke kamar mandi, semuanya ikut ngekorin," jawab Nazwa sambil terkekeh.
"Ya sudah, cepat ke kamar mandi dan kembali ke kelas. Oh ya, Dyandra udah sehat?" seru Bu Zani yang mengetahui kabar anak muridnya itu berobat ke luar negeri.
"Udah kok Bu, Alhamdulillah," jawab Dyandra sambil tersenyum.
"Baik kalau begitu, Ibu mau lanjut keliling dulu," pamit Bu Zani.
KAMU SEDANG MEMBACA
Althaf {END}
Teen Fiction[TAMAT] Sequel dari ▶️"Dyandra"◀️ ▶️Geng Lion ◀️ Aku harap sebelum baca ini, terlebih dahulu baca Dyandra biar lebih kenal tokohnya. Tapi, baca terpisah juga bisa. Gadis itu kembali ... akhirnya gadis itu kembali saat liburan sekolah selesai d...