29✔️ Quality Time 2

14.1K 987 717
                                    

  Jam menunjukkan pukul 19.44 WIB, Dyandra dan Arkie turun dari kamarnya yang berada di lantai atas. Arkie sudah men-download film berjudul "The Nun" yang akan mereka tonton hari ini. Mereka berjalan menuju dapur untuk memasak pop corn terlebih dahulu, Dyandra sudah membersihkan diri setelah diantar pulang oleh Althaf, dia memakai pakaian tidur.

  Gadis tersebut duduk di meja bar tender miliknya yang berada di dapur, dia meletakkan lapis Bogor di atas meja yang dia bawa tadi untuk Abangnya. Bi Nuni sudah Arkie suruh untuk istirahat, jadi mereka berdua memasak pop corn sendiri. Tangan Dyandra membuka lapis Bogor yang masih utuh, rasanya dia kembali lapar.

"Dy yang potongin ya, Abang?" tanya Dyandra menatap lapis Bogor yang berbentuk persegi panjang itu.

"Iya, pisaunya di mana?" tanya Arkie melirik sekitar, dia tidak melihat pisau.

"Tuh, di laci yang itu," tunjuk Dyandra pada laci kecil.

  Arkie berjalan mendekat, dia membuka laci tersebut dan mengambil sebuah pisau dari sana. Langkah kakinya berjalan mendekati meja bar tender setinggi satu meter tersebut. Dia memberikan pisau pada adiknya, pisaunya dia balikkan. Jadi, Dyandra memegang gagang pisau sedangkan Arkie memegang bagian besi pisaunya.

  Dyandra mengambilnya, dia memulai memotong tipis-tipis kue tersebut.

"Abang, Aaa ...," ujar Dyandra sambil menyodorkan potongan kue tersebut ke arah Arkie yang sudah dia potong menjadi beberapa bagian.

  Arkie membuka mulutnya menerima kue tersebut dan mengunyahnya, tangannya mengambil potongan kue tersebut dan menyuapkannya pada Dyandra.

"Makasih ya udah dibeliin," tutur Arkie setelah menyuapkan kue tersebut pada adiknya.

  Dyandra tersenyum, "Sama-sama Abang sayang."

  Arkie mengambil dua bungkus pop corn yang Dyandra bawa, dia membaca tulisan bagian depan kemasan tersebut. "Cara buatnya ini gimana, Dy?" tanya Arkie yang kebingungan.

"Gampang, Abang siapin dulu panci, sama jangan lupa tutupnya. Terus lelehin dulu mentega di panci itu, baru masukin deh itu, jangan lupa ditutup biar gak pada loncat keluar. Tungguin sampe ada suara 'meletuk' jangan lupa diaduk biar gak gosong," jelas Dyandra. Tangannya memasukkan potongan kue lapis ke dalam mulutnya tanpa izin pada pemiliknya.

  Arkie mengangguk, dia mengambil sebuah panci berukuran sedang dan dia taruh di atas kompor. Lalu mencari di mana biasanya mentega ditaruh. Tatapannya beralih menatap Dyandra yang melahap lapis Bogor miliknya.

"Mentega di mana, Dy?" tanya Arkie, tangannya membuka lemari-lemari kecil yang berisi keperluan dapur. 

"Ada di kulkas Bang, di paling bawah," jawab Dyandra dengan mulut yang penuh dengan kue. Satu per satu kue lapis Bogor tersebut dia masukkan ke dalam mulutnya.

  Arkie berjalan menuju kulkas, dia membukanya dan mengambil mentega. Dia kembali berjalan mendekati kompor, memasukkan mentega yang sudah dia buka ke dalam panci. Lalu, dia menyalakan kecil api kompornya hingga meleleh. Matanya sesekali melirik Dyandra yang sibuk makan, dia hanya menggelengkan kepalanya. Setelah menteganya meleleh, dia memasukan isi kedua bungkus pop corn tersebut ke dalam panci dan menutupkannya.

  Dyandra masih memakan kue milik Arkie, rasanya enak, membuatnya ketagihan terus menerus. Arkie berjalan mendekat meja bar tender, di mana adiknya itu pelaku penghabisan kuenya, dia berdiri dihadapan Dyandra. Kedua tangannya melipat di atas meja, badannya sedikit membungkuk dan menatap adiknya yang sedang lahap makan. Dia menggelengkan kepalanya, Dyandra terus mengunyah kue tersebut di dalam mulutnya. Sebenarnya kue itu milik siapa?

Althaf {END} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang