03. Kumpul Bersama

329 89 79
                                    

¡¡¡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¡¡¡

Hari itu adalah hari sabtu, setiap sekolah yang menerapkan sistem pembelajaran full day pasti meliburkan siswa-siswinya. Termasuk sekolah Neo, sekolah Alana dan kawan-kawan.

Mereka hari ini memutuskan untuk berkumpul di rumah Alana, tentu saja ini bukan yang pertama kalinya. Mereka sering menjadikan rumah Alana sebagai base camp untuk melakukan banyak hal.

Baru Chandra yang datang karena rumahnya adalah rumah yang paling dekat, hanya lima langkah dari rumah Alana.

"Assalamualaikum," Chandra mengetuk pintu dan memunculkan kepalanya dari balik pintu sembari tersenyum manis

"Halah biasa juga langsung nyelonong masuk." ujar seseorang yang tengah memainkan play station nya

"Biar sopan bang"

Dipta hanya mengiyakan tanda tidak ingin berdebat, ia masih memasang muka serius dan menatap layar segi empat di hadapannya.

"Alana mana bang? masih ngebo?" Chandra melihat-lihat sekeliling rumah yang bisa di bilang cukup besar itu

"Di kamar tuh, lagi dandan paling," ujar Dipta

"Siapa aja yang mau ke sini?" tanyanya lagi

"Ramai"

"Sebutin satu-satu"

"Satu-satu"

"Ngga gitu ya bangs*t!" Dipta mendengus dan menoyor kepala lelaki yang lebih muda darinya itu

"Sakit anjir!" ia mengusap-usap kepalanya sendiri, entah sudah berapa kali orang-orang menoyor kepalanya

"Iye ntar ada Javas, Renan, Nathan sama duo curut." sambungnya

"Malvin ngga ikut?"

"Lagi panen semangka"

Dipta tidak paham lagi, ia kemudian memberikan satu stik PSnya kepada Chandra.

"CHANDRAAA"

Alana turun dari tangga, ia memakai celana pendek selutut dan hoodie tosca oversize bergambar zebra kecil dengan rambut yang selalu di cepolnya.

"Jangan teriak-teriak napa dek." ujar Dipta frustasi, ia jadi tidak fokus dan kebobolan satu poin dari Chandra

"Adek lo pas kecil makan toa yak?"

"Sembarangan!" Alana mencibir, ingin rasanya membuang manusia satu ini ke laut merah

"Eh Renan dateng ngga?"

Pertanyaan itu lolos begitu saja dari mulut Alana. Semenjak kejadian pura-pura pingsan kemarin, ia selalu ingin melihat Renan setiap hari.

"Tanya aja sendiri"

Struggle, Love, and Bipolar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang