¡¡¡
Di ruang tengah, semua orang sudah tak sabar menunggu jatah makanan mereka, kini mereka duduk melingkar di karpet dengan memegang sendok masing-masing.
Alana membawa nampan berisi mangkuk-mangkuk seblak yang sudah ia dan Azura buat. Nathan dan yang lain juga ikut membantu. Contohnya Malvin, ia membuat es buah dengan semangka yang dibawanya dari rumah.
"Katanya lo ngga ikut Vin?" tanya Dipta kepada lelaki blasteran jawa itu
"Lah kata siapa?"
"Chandra, lo lagi panen semangka katanya,"
Chandra hanya terkekeh geli
"Sok tau lo." tepis Malvin
Alana memberikan mangkuk seblak kepada mereka satu persatu sedangkan Azura membagikan es buah. Mereka menyambut antusias dan langsung melahapnya.
"Kok pedas ya?" tanya Chandra
"Ya namanya juga seblak," ujar Alana mendengus sebal
"Mau gue lempar?" Disty sudah siap dengan gelas yang di tangannya
"Salam damai.." lelaki berkulit tan itu tersenyum sambil mengangkat dua jarinya
"Awas pada ngga abis, ntar gua jual lo pada ke sugar mommy." ucap Azura, ia duduk di samping Chandra dan Nathan, yang lain pura-pura tidak mendengar bahkan Javas kini pura-pura memperhatikan es buahnya
Sementara Alana langsung duduk diantara Dipta dan Renan tanpa berpikir panjang.
* Urutan duduk mereka :
Javas - Nathan - Azura - Chandra -Dipta - Alana - Renan - Malvin - Disty"Buset kenapa nempel mulu dek?" ujar Dipta sambil menyuapkan seblak ke mulutnya sendiri
Alana hanya tersenyum, kakaknya tersayang itu banyak sekali bertanya hari ini. Alana jadi gemas sendiri.
"Kek prangko.." sahut Chandra
"Lo sama Disty apaan dong?"
Alana tersenyum penuh kemenangan saat Renan angkat bicara.
Disty meletakkan mangkuk yang sedari tadi ia pegang, matanya melotot, "Gue dari tadi diem ya anjir"
"Udah Dis udah.."
Chandra bersiap menahan tangan Disty, takut ia mengeluarkan jurusnya lagi. Disty menepis dan tak sengaja tangannya mencolok mata lelaki itu.
"Anj*ng kecolok!"
Seketika semua langsung tertawa terbahak-bahak bahkan Nathan sampai tersedak untung saja Azura langsung memberikan ia minum. Alana tertawa sambil memukul lengan Dipta.
"Mulai deh.."
Dipta mendengus, tetapi ia sudah biasa makanya agak rawan kalo cuma Renan yang berada di samping Alana. Sedangkan Renan hanya tertawa ringan sambil memperhatikan gadis putih di sampingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle, Love, and Bipolar [END]
Teen FictionAlana adalah seorang gadis yang ceria tetapi orang-orang tidak tahu bahwa Alana mempunyai penyakit yang berhubungan dengan jiwanya dan memiliki trauma. Dari hari ke hari Alana sangat kesulitan karna Bipolar terus mengganggu hidupnya tetapi dengan du...