¡¡¡
Jam sudah menunjukkan pukul 11 malam. Seorang lelaki dengan jaket levis mulai memasuki rumahnya. Ia menaiki tangga lantai dua dan membuka pelan pintu berwarna hijau muda yang bertuliskan "Cuma Kak Dipta Yang Boleh Masuk".
Lelaki itu melihat Alana tertidur pulas dengan selimut tebal yang membaluti nya. Dipta berjalan mendekat dengan langkah hati-hati agar Alana tak terbangun dari tidurnya.
"Sayangnya kakak.." ia menunduk dan mengelus lembut kepala adiknya dengan senyuman yang tulus.
Senyuman tulus seorang kakak kepada adik tersayangnya.
Dipta kemudian mematikan lampu dan menghidupkan lampu kecil di samping tempat tidur Alana.
"Selamat tidur adik kecil"
-
"Selamat pagi kak Dipta!" sapanya
Alana lalu duduk di meja makan dengan rambut yang masih sedikit basah karena baru saja keramas. Ia melihat Dipta sedang membawa nasi goreng seafood yang keliatannya sangat enak.
"Lo bukannya ngga makan seafood kak?" tanya Alana sedikit bingung
"Tapi lo kan suka"
Dipta memberikan beberapa sendok nasi goreng ke piring Alana.
"Jadi lo makan apa?"
"Ini," ia menunjukkan piringnya yang berisi nasi goreng juga, yang membedakan hanya ada sosis di atasnya
Alana tersenyum dan langsung menyuapkan satu suap nasi goreng ke mulutnya.
"Enak ngga?" tanya Dipta yang juga sedang memakan makanannya
Yang ditanya hanya mengacungkan jempolnya dengan cepat.
"Oh iya bi Asri mana? kenapa kakak yang masak?"
"Bibi lagi pulang kampung."
Bi Asri adalah asisten rumah tangga di rumah itu. Ia yang biasanya melakukan semua aktivitas rumah termasuk memasak
Dipta bisa saja memesan makanan dari luar, tetapi ia hanya ingin memasak untuk adiknya hari ini.
Setelah beberapa suapan, wajah Alana mendadak murung. Dipta peka terhadap hal itu.
"Kangen ayah ya?"
Alana hanya mengangguk lesu kemudian ia tersenyum lagi ke arah Dipta dan cepat-cepat menghabiskan sarapannya.
"Ayah beberapa hari lagi pulang kok," bujuk lelaki yang lebih tua itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle, Love, and Bipolar [END]
Подростковая литератураAlana adalah seorang gadis yang ceria tetapi orang-orang tidak tahu bahwa Alana mempunyai penyakit yang berhubungan dengan jiwanya dan memiliki trauma. Dari hari ke hari Alana sangat kesulitan karna Bipolar terus mengganggu hidupnya tetapi dengan du...