¡¡¡
"Mentang-mentang udah punya doi, lupa lo sama gue?"
Lengan lelaki itu langsung Alana pukul dengan keras, "Drama banget sih lo"
"Sakit Lan..," rintih Chandra sambil mengusap lengannya sendiri
"Ya udah gue balik dulu," pamit Alana langsung menaiki motor n-max hitam milik sang kekasih
"Duluan bro," ucap Renan sambil memasang helmnya dan melajukan motornya dengan kecepatan biasa.
Kalo ngebut bisa-bisa ia diomeli Alana.
Mereka bertiga tadi sedang ada di parkiran sekolah. Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore waktunya mereka pulang ke rumah dari kegiatan belajar yang membosankan.
Terpaan angin di motor membuat rambut Alana ikut beterbangan karena rambut lurus itu ia gerai. Renan yang fokus menyetir melihat wajah Alana dari kaca spion kanannya.
"Alana?" panggilnya
Gadis itu mendekatkan kepalanya agar bisa mendengar Renan lebih jelas, "Kenapa?"
"Mau ketemu mama ngga?"
"Ha?"
Renan menahan tawanya, "Mau ketemu mama ngga??" ia mengulang pertanyaan yang sama dengan nada yang lebih tinggi dari sebelumnya
"Sekarang?" tanya gadis itu ragu
"Iyaa"
Alana butuh 5 menit untuk berpikir, ia sebenarnya masih belum siap harus bertemu dengan mama pacarnya itu.
Setelah banyak pertimbangan akhirnya Alana menyetujuinya. Mereka langsung menuju ke sana, rumah lelaki itu lumayan dekat dengan komplek perumahan Alana.
Sesampainya di sana, mang Asep yaitu satpam rumah itu langsung membukakan pagar untuk tuannya.
*kira-kira begini rumah Renan, ngga jauh beda sama rumah Alana
"Wih saha bro?" tanya pria yang umurnya sekitar 30 tahunan itu, mereka sudah akrab makanya tuannya itu ia panggil bro
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle, Love, and Bipolar [END]
Teen FictionAlana adalah seorang gadis yang ceria tetapi orang-orang tidak tahu bahwa Alana mempunyai penyakit yang berhubungan dengan jiwanya dan memiliki trauma. Dari hari ke hari Alana sangat kesulitan karna Bipolar terus mengganggu hidupnya tetapi dengan du...