35. Backstreet

116 25 1
                                    

⚠️Banyak kata-kata kasar yang tidak author sensor, di harapkan kebijakan dari pembaca⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️Banyak kata-kata kasar yang tidak author sensor, di harapkan kebijakan dari pembaca⚠️

¡¡¡

"Javas?"

"Cek satu, dua, tiga monitor..."

Lelaki yang dipanggil hanya memutar bola matanya malas lalu memukul kepala Nathan, "Gue di sini anjing, ngga lihat lo?"

"Gelap bangsat!" jelas lelaki yang mempunyai senyum manis itu sambil sesekali mengelus kepalanya yang tadi dipukul

Sementara Renan hanya menggeleng pasrah melihat kelakuan kedua sahabatnya, "Diem ngga lo pada, ntar kita ketahuan gimana?" ungkapnya

Mau tak mau Javas dan Nathan harus diam agar nyawa mereka tidak terancam. Mereka bertiga sekarang sedang bersembunyi di bangunan kosong samping coffee shop tempat Chandra bekerja paruh waktu.

Karena malam itu adalah ulang tahun Chandra, mereka semua ingin memberikan kejutan kepadanya. Tentang Chandra yang bekerja paruh waktu mereka juga baru tau dari Malvin.

"I wanna know satangcheoreom dalkomhadaneunde, i wanna know~"

Tiba-tiba telfon Javas berbunyi dengan nada dering lagu Twice - What Is Love dan spontan langsung mendapat pukulan bertubi-tubi dari kedua sahabatnya.

"Apaan sih? nih, Malvin telfon gue!" ucapnya membela diri sembari menunjukkan ponselnya

"Gede banget nada dering lo bangke!" protes Nathan sebal

"Ya udah cepat angkat," titah Renan yang masih terus mengawasi sekitar

Lelaki yang memiliki eye smile itu pun langsung menggeser ikon telfon ke atas dan menyalakan loud speakernya.

"Halo Jav?"

"Ini kita udah di depan coffee shop nya"

"Gue, Azura, sama Alana udah mau turun ke sana..," katanya memberikan informasi dari seberang sana

"Loh Disty mana?" tanya Nathan

"Ponselnya ngga bisa di hubungin dari pulang sekolah." nada bicara Malvin terdengar cemas

"Mungkin Disty ada urusan keluarga, ya udah cepat ke sini"

"Chandra masih di sana kan?"

"Masih kok," jawab Javas

Struggle, Love, and Bipolar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang