31. Melepaskan

145 35 1
                                    

¡¡¡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

¡¡¡

Setelah mengirim pesan ke Alana bahwa ia akan segera ke rumahnya. Renan kini berlari kecil ke arah garasi dan mengeluarkan motornya yang ada di dalam sana. Entah kenapa ia tidak ingin Alana dekat-dekat dengan Jeffery.

Renan lalu menyalakan motornya, "Mang, tolong bukain pagar," pintanya pada mang Asep yang sedang duduk menyeruput kopinya

"Siap bro!"

Mang Asep lalu meletakkan cangkir kopinya di atas meja lalu membukakan pagar untuk anak majikannya.

"Pergi dulu ya mang..," pamit Renan lalu berlalu dengan motor n-max nya

"Hati-hati bro"

Pria dewasa itu tersenyum melihat kendaraan Renan yang sudah melaju menelusuri jalanan komplek.

-

Sementara di kediaman Alana, Javier dan Jeffery sedang duduk di atas karpet bulu di ruang tengah sambil bermain catur. Dipta hanya mengamati sambil sesekali bersorak memberikan semangat kepada sang ayah. Alana? ia duduk santai di sana sambil menonton k-drama di ponselnya.

Javier menjalankan salah satu pion menterinya, "Skak..," ujarnya dengan senyum miring. Kini pion raja Jeffery sudah ada di bawah serangannya

Jeffery menggigit bibir bawahnya, ia harus mengatur strategi untuk bergerak keluar dari skak pada giliran berikutnya. Pria paruh baya di depannya ini selain jago menerbangkan pesawat ia juga jago bermain catur.

"Udah, kalah aja Jef," kata Dipta sambil tersenyum meledek

Jeffery hanya mendengus sebal, lelaki itu kini berpikir keras dan tidak ada jalan keluar, bahkan kini rajanya sudah terkepung oleh pion-pion milik Javier.

Maka di ronde yang ketiga ini, Javier menang lagi. Dipta memeluk ayahnya dan bersorak senang dan bangga. Alana yang mendengar sorakan Dipta perhatiannya teralihkan.

"Siapa yang menang?" tanya nya

"Ayah dong"

Alana tersenyum dan mengacungkan jempol kepada sang ayah. Bel berbunyi dan Alana sudah tahu itu pasti Renan. Ia berlari kecil ke arah pintu dan menyambut Renan dengan senyumannya yang sehangat mentari. Renan membawa martabak manis dan es boba rasa matcha kesukaan Alana.

"Siapa nak?"

Javier menghampiri anaknya yang hanya senyum-senyum di depan pintu,

"Oh Renan, masuk nak"

"Iya om"

Renan lalu menyalami tangan kekar sang calon mertua, semoga.

Struggle, Love, and Bipolar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang