¡¡¡
Hujan hari ini turun dengan deras untuk membasahi bumi. Dua anak muda itu masih terjebak hujan. Mereka sekarang sedang duduk sembari berbincang kecil di sebuah halte yang letaknya tak jauh dari sekolah mereka.
"Kamu suka hujan?" tanya pemuda bersurai hitam itu
Alana mengarahkan pandangannya ke arah hujan yang deras, garis bibirnya terangkat.
"Suka, tapi lebih suka kamu." serunya dengan enteng
Renan hanya menahan tawanya mendengar gombalan keluar dari mulut gadis yang rambutnya sering di cepol itu. Alana pun berdiri dan menampung tetesan hujan itu dengan tangan kecilnya.
"Dari hujan aku belajar bahasa air bagaimana berkali-kali jatuh tanpa sedikitpun mengeluh pada takdir."
Alana tersenyum dengan senyum yang selalu ia perlihatkan kepada orang-orang.
Renan melihat punggung Alana dengan tatapan sayu, "Mau main hujan?"
Gadis itu berbalik menghadap Renan dan mengangguk antusias. Renan yang melihat itu hanya menahan gemas. Ia menarik tangan Alana dan membawanya ke tengah rinai hujan.
"Wah..," Alana merentangkan tangannya dan mendongak merasakan sentuhan air bening itu di wajahnya
Renan juga ikut merentangkan tangannya, tersirat ingatan akan masa lalunya. Sangat indah. Kini Renan kembali merasakan keindahan itu bersama Alana, gadis yang dicintainya.
Mereka berdua tersenyum senang, sudah seminggu Alana terlihat sangat bahagia dan bersemangat melakukan apapun. Renan bahkan sudah terbiasa dengan itu.
Mereka tidak memperdulikan padangan orang yang berlalu lalang. Alana hanya ingin menikmati hari ini seakan tidak ada hari esok. Ia pun tak tahu hari esok akan seperti apa kan?
-
"Aduh non kenapa main hujan-hujanan tadi," bi Asri mengomelkan anak majikannya yang tadi datang dengan keadaan basah kuyup bersama dengan Renan
Alana yang baru keluar kamar sambil membawa baju Dipta hanya menyengir. Ia sudah berganti pakaian dengan pakaian yang hangat.
"Nih baju kak Dipta, pake aja dulu,"
Alana memberikan sepasang baju dan celana ke Renan dan disambut lelaki itu dengan senyuman, "Iya makasih Lan."
"Maaf ya bi ini salah saya, saya yang ngajak Alana main hujan-hujanan." ungkap Renan
"Yowes rapopo nak, bibi mau buat teh hangat dulu untuk kalian," ucap bi Asri beranjak meninggalkan dua orang itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle, Love, and Bipolar [END]
Teen FictionAlana adalah seorang gadis yang ceria tetapi orang-orang tidak tahu bahwa Alana mempunyai penyakit yang berhubungan dengan jiwanya dan memiliki trauma. Dari hari ke hari Alana sangat kesulitan karna Bipolar terus mengganggu hidupnya tetapi dengan du...