¡¡¡
Tak terasa setahun telah berlalu. Tepat di hari ini adalah hari kelulusan Alana dan kawan-kawan. Mereka sekarang sudah resmi lulus dari SMA Neo. Lapangan sekolah sudah dipenuhi dengan siswa dan siswi kelas 12 yang sedang merayakan kelulusan dengan mencoret-coret seragam sekolah mereka satu sama lain.
Semua orang terlihat bahagia, begitu pun juga dengan Alana yang sedang menuliskan sebuah kalimat "Punya Alana" di belakang seragam Renan dengan spidol warna miliknya.
"Pacaran mulu," celetuk Chandra yang tiba-tiba datang dengan Disty di sampingnya
"Ngaca!"
Chandra menyengir mendengar perkataan Alana.
Disty kemudian menghampiri Alana, "Lan, sini gue coret baju lo"
Alana hanya mengangguk lalu mendekat ke arah Disty, seragam putih mereka sama-sama penuh dengan coretan entah dari siapa saja.
"Azura mana?" tanya Alana, ia kini juga mencoret-coret seragam Disty dengan spidol birunya
"Noh.."
Disty menunjuk ke arah sudut lapangan, terlihat Azura dan Nathan yang sedang tertawa bersama bak sedang di mabuk asmara. Di sekitar mereka ada berbagai macam pandangan tak suka terutama dari para gadis-gadis.
Alana tersenyum begitu juga yang lainnya, Azura kini berlari menghampiri mereka diikuti dengan Nathan. Gadis berambut lurus sepinggang itu langsung memeluk kedua sahabatnya.
"Ayo satu kampus lagi, gue ngga bisa pisah sama kalian." ungkapnya dengan mata berkaca-kaca
"Gue juga Ra.."
Alana menimpali sedangkan Disty hanya mengusap-usap punggung Azura.
Para lelaki yang menyaksikan hanya terkekeh geli melihat adegan dramatis itu, mereka pun saling merangkul satu sama lain. Tapi mereka kekurangan anggota, Javas dan Malvin tak ada di sini.
"Woi!" panggil Chandra ke arah Javas yang sedang dikerumuni oleh para gadis yang ingin mencoret baju lelaki itu
Javas menoleh ketika Chandra memanggilnya, melihat mereka sedang merangkul satu sama lain Javas jadi ingin bergabung. Ia pun berjongkok dan berusaha keluar dari kerumunan yang menyesakkan itu.
"Gini amat punya fans banyak..," keluh Javas sembari menghela nafasnya, lelaki berkulit putih itu langsung berlari ke arah Renan, Chandra dan Nathan
Mata Renan berkeliling mencari keberadaan Malvin. Ternyata lelaki itu sedang membawa satu keranjang buah semangka menuju ruang osis.
"Tungguin gue woi!" teriak Malvin ke arah teman-temannya sambil mempercepat langkahnya sendiri
Mereka semua hanya menggelengkan kepala melihat Malvin yang kini berjalan ke arah mereka setelah menyimpan semua semangkanya dengan aman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Struggle, Love, and Bipolar [END]
Fiksi RemajaAlana adalah seorang gadis yang ceria tetapi orang-orang tidak tahu bahwa Alana mempunyai penyakit yang berhubungan dengan jiwanya dan memiliki trauma. Dari hari ke hari Alana sangat kesulitan karna Bipolar terus mengganggu hidupnya tetapi dengan du...