31/ Kelulusan

337 28 3
                                    

Selamat membaca!

Warning, Part ini mengandung unsur ke Uwuan yang membuat jiwa kejombloan meronta-ronta.

Part Uwu nya cuma sekilas doang kok

.
.

"Jangan cengeng, kita cuma beda tempat bukan beda Negara, yang penting hati kita masih satu rasa."

****

SMA HC telihat sepi, bahkan hanya beberapa siswa yang lewat di koridor sekolah. Hiruk pikuk yang biasanya terjadi di kelas-kelas dan Koridor, kini terlihat senggang dan siswa HC saat ini berada di aula sekolah yang luas. Tentu saja luas, karena bisa menampung seluruh ratusan siswa didalamnya.

Hari ini adalah hari kelulusan Siswa kelas Xll, saat ini sedang ada award bagi Siswa kelas Xll yang dibacakan oleh pembawa acara. Di aula sudah dihiasi berbagai balon-balon serta baleho untuk memeriahkan acara. Memang bukan acara pelepasan, tetapi namanya juga sekolah ternama. Semua kegiatan pasti dilakukan secara meriah. Ditambah dengan spanduk besar bertuliskan ACARA SPESIAL AWARD TO CLASS XII.

Khira saat ini tengah bersama teman-teman nya beserta kakaknya. Mereka duduk dikursi yang sama, berbeda dengan Kavi, Farel dan Arlan duduk di tempat khusus kelas Xll. Khira terus menatap ke arah depan mendengar sang Pembawa acara mengumumkan kemenangan bagi siswa.

"Selanjutnya, Siswa dengan nilai tertinggi diperoleh oleh....." Si pembawa acara menggantungkan ucapannya membuat siswa menerka-nerka dalam hati.

"Pasti gue nih." Ucap Arlan sambil merapikan dasinya, yup hari ini kelas Xll memakai pakaian putih hitam dan dasi hitam. Spesial untuk kelas Xll, sementara kelas sepuluh dan sebelas memakai pakaian olahraga.

"Sa ae lo, sok pinter bege. Keluar masuk penjara gitu gak bakal jadi yang tebaek." Sindir Farel.

"Ya lu tong, gak usah jujur-jujur banget."

"Siapa yang masuk penjara?" Cowok berkacamata bulat yang duduk disamping Farel tiba-tiba bersuara.

"Diem lu cupu." Cowok cupu itu langsung terdiam dan menoleh kedepan. Tidak mau lagi bersuara.

"Fendy Georgino Fransico Emerlan." Ucap Pembawa acara disambut dengan tepukan meriah oleh seluruh siswa.

"Lah itu si cupu ngapain berdiri?" Ucap Arlan yang melihat cowok berkacamata yang duduk disamping Farel berdiri.

"Lah iya, emang itu nama dia? Buset panjang banget." Sahut Farel. Sementara Kavi hanya diam tidak perduli dengan teman disampingnya.

"Bukan nya namanya Eyo ya?"

"Lah iya."

"Kok dia?"

"Lah iya."

"Tapi,"

"Lahh..

"Berisik nyet, lah iya terus dari tadi." Kavi menimpali

"Lah iya...."

"Anjiir, Farel kok berubah."

"Berisik nyet."

"Alan??" Panggil kepala sekolah tiba-tiba.

Romantice Boyfriend (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang