.
.
.Happy reading!
Kantin SMA HC terlihat ramai dipenuhi siswa siswi yang kelaparan. Bahkan ada yang mengantri hanya untuk mendapatkan makanan yang mereka inginkan. Sama dengan ketiga gadis yang berdiri memperhatikan tempat sekitar kantin. Bangku sangat penuh tidak ada tempat untuk mereka lagi.
"Gimana? Gak jadi makan?" Tanya Fifi pada kedua sahabatnya.
"Laper bego, gue mau makan." Ucap Diska sambil menatap disekelilingnya. Berharap kursi kosong itu ada.
"Terus duduk dimana? Gak liat itu kantin udah kayak orang bagi sembako gratis." Celetuk Khira. Gadis itu sudah kesal karena berdiri sejak tadi.
"Khira itu bangku kosong." Tunjuk Diska heboh. Fifi dan Khira langsung menoleh ke arah bangku yang ditunjuk Diska.
"Kosong pala lo Dis, gak liat disitu ada dua orang cowok." Ujar Khira jengah. Disana terdapat dua cowok yang sedang makan. Meskipun masih ada bangku panjang yang kosong, tapi apa salahnya numpang duduk kan?
"Bodo amat, gue mau kesana, udah sekarang lo pesenin gue makanan. Yuk Fi." Diska menarik Fifi untuk ikut bersamanya, sedangkan Khira memberenggut kesal, dirinya ditinggal dan malah disuruh memesan makanan. Huh, dasar Diska.
Gadis itu pun berdecak, dan melangkahkan kakinya menuju tempat pemesanan makanan.
"Permisi, gue boleh duduk disini?", Tanya Diska. Sontak saja kedua lelaki itu mendongak menatap kedua gadis dihadapan mereka.
"Boleh kok Dis." Ujar cowok tinggi dengan rambut ikalnya. Diska mengenalnya, dia Wawan anak IPS.
Keduanya langsung mengambil tempat duduk dihadapan kedua lelaki itu. Sambil menunggu Khira, Fifi memainkan ponselnya. Sementara Diska terus mencuri-curi pandang ke arah lelaki disamping Wawan. Sepertinya Diska belum pernah melihatnya.
"Nih makanan kalian, Dis ambil minumnya gih. Capek gue ngantri." Ucap Khira yabg baru saja datang dengan membawa tiga mangkok makanan dengan nampan. Meletakannya diatas meja lalu duduk disamping Fifi.
Menurut, Diska bangkit dan berjalan mengambil minuman.
"Hai Khi, apa kabar?" Tanya Wawan pada Khira.
"Baik kok, lo apa kabar?" Tanya Khira balik.
"Baik juga, lo makin cantik aja ya." Khira hanya terkekeh mendengarnya.
Jangan tanya kenapa Wawan tidak menegur Fifi, tentu saja Fifi dikenal dengan anak yang pendiam. Jadi semua orang tidak berani menegur cewek itu. Tentu saja karena sikap pendiamnya.
"Eh ini siapa Wan? Kok gue belum pernah liat." Tanya Khira saat menyadari lelaki disamping Wawan tidak pernah dilihatnya.
"Nan, kenalin diri dong. Diem mulu dari tadi." Ucap Wawan sambil menyenggol bahu lelaki itu.
"Ehm, perkenalkan saya Adnan. Murid baru sekelas sama Wawan."
"Oh, Hai Adnan. Salam kenal ya." Adnan hanya mengangguk dan tersenyum tipis.
Formal sekali.
Tak lama Diska datang dengan membawa nampan berisi minuman. Tanpa melihat ke kiri dan ke kanan, gadis itu langsung duduk dan melahap bakso miliknya. Saat akan meneguk minuman, pandangannya mengarah ke lelaki didepannya yang wajahnya tidak asing.
Tiba-tiba gadis itu tersedak minumannya membuat yang berada di meja itu menatap kearahnya termasuk Adnan.
"Pelan-pelan dong makannya Dis, kayak gak maka berhari-hari aja lo." Ucap Khira kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantice Boyfriend (End)
Teen Fiction"Kata siapa dia pacar gue?" Tanya Kavi yang masih belum melepaskan cekalan tangan nya pada tangan Khira. "Aku ngeliat sendiri tadi siang kakak senyum ke dia. Sementara sama aku.....," "Jadi, lo cemburu?" Mampus, kelaut aja sana. Mau taroh dimana ni...