11/ Siapa Alta?

664 37 0
                                    

.
.
.

Hati ku nggak akan mungkin milih dia jika masih ada nama kamu yang bersemayam di hati ku.
...

.....

"Bunda, liat kak Khany nggak?" Tanya Khira pada Karin yang sedang duduk di Sofa ruang keluarga. Karin yang dipanggil menoleh ke arah putri bungsunya.

"Khany lagi jemput temannya di bandara." Jawab Karin.

"Teman? Siapa? Temen yang mana Bun? Spesial banget sampe di jemput segala."

"Itu si Alta temen kecil kakak kamu anak nya temen bisnis Ayah, katanya mau nitipin Alta kesini. Gak tau juga deh Bunda, tanya Ayah aja gih di ruang kerjanya." Jawab Karin lagi.

Khira hanya diam sambil mengingat-ingat, siapa itu Alta. Seperti familiar tapi Khira tidak ingat sama sekali.

"Khira gak kenal Bun, kalo temen kak Khany berarti Khira pasti kenal dong."

Karin mematikan TV sambil menepuk sofa disampingnya mengajak putrinya segera duduk disampingnya.

"Kamu kenal, tapi mungkin kamu lupa. Lagian kan udah lama juga kan?" Karin memebelai rambut Khira penuh kasih sayang.

Karin ingat betul apa yang telah menimpa putri bungsunya sejak berusia Lima tahun hingga dua belas tahun. Kejadian itu masih terekam jelas di memorinya. Bagaimana kesakitan Khira dan Devan. Dua orang yang sangat ia sayangi sama-sama berjuang besar demi mempertaruhkan nyawa mereka yang diambang kematian.

"Bunda, kok bengong? Mikirin apa sih?" Pertanyaan Khira membuyarkan lamunannya.

"Bunda kenapa?" Tanya Khira lagi.

"Nggak papa kok, bunda lagi inget masa kecil kalian aja." Khira hanya mengangguk-angguk. Lalu kepala nya kembali berpikir sesuatu, seolah ia melupakan sesuatu hal besar.

"Tapi kayaknya Khira bener-bener pelupa deh bun. Buktinya Khira nggak ingat sama sekali masa kecil Khira gimana? Kayak emang Khira langsung gede."

"Udah lah kamu itu emang pelupa orangnya." Jawab Karin lagi mencoba mengusir pikiran buruknya kepada Khira. Ia terus saja mengingat hal 4 tahun lalu. Semoga Khira baik-baik saja dan tidak terjadi apa-apa.

"Assalamualaikum Bunda." Khira dan karin sama-sama menoleh ke arah pintu. Dimana ada Khany dan juga seorang cowok yang Khira tebak usianya sepantaran kakaknya.

"Waalaikumsalam, eh nak Alta udah nyampe ternyata. Sini masuk." Karin berdiri dan menyambut kedatangan Alta dengan suka cita. Khira sendiri hanya diam menatap ke arah Cowok dengan jaket biru dongker dan kacamata yang bertengger di atas kepalanya.

"Khira, sini bantuin Bunda angkat makanan, Khany langsung bawa Alta ke kamar nya ya, takut Alta kelelahan." Suruh Karin dan diangguki keduanya segera menjalan tugas yang sang Bunda berikan.

"Itu Khira ya Ni?" Tanya Alta pada Khany.

"Hm, kenapa? Udah berubah ya dia?" Tanya Khany lagi pada Alta.

"Sangat, dulu dia masih jadi anak yang pemalu, eh btw dia gak oplas kan?

Bukk'
Tas yang baru saja Khany keluarkan dari tas Alta sendiri di pukulkan Khany di Punggung Alta membuat sang empu meringis.

Romantice Boyfriend (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang