Hallo, aku balik lagi dengan part baru.
Part kali ini khusus untuk Kavi. Sedikit tentang kehidupan Kavi dan masalah keluarga yang sedang di alaminya.
Jangan bosen sama cerita ku ya, Harap kasih jejak.
.
."Tak sebaik yang kamu kira"
----Kavindra---
✔✔✔
#
Rumah yang seharusnya menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi kita, tempat berbagi dan saling berkumpul bersama keluarga. Tapi tidak untuk Kavi. Semua yang diharapkan tak pernah sejalan dengan nya. Kehidupan yang selalu menjadi bayang-bayangan sejak kecil. Membuatnya merasa rumah bukan tempat yang pantas untuknya.
Sampai detik ini pun ia tidak pernah lagi menginjakkan kakinya di rumah yang terakhir kali ia injak saat berusia 14 tahun. Hidup dengan orang tua yang sama sekali tidak menghiraukan kehadirannya dan malah keluarganya hancur sampai detik ini.
Kavindra Argaputra, seorang cowok dengan sejuta pesona dan kepintarannya yang tidak pernah diragukan menjadi sosok yang menjadi keterbalikan dari itu semua hanya karena kecewa. Keluarga yang seharusnya memberikan kebahagiaan malah semakin memperburuk keadaannya.
Kavi duduk dipinggir roftoop sekolah yang sudah menjadi kebiasaannya sejak bersekolah di Sma ini. Tak lupa benda yang dia selipkan diantara kedua jarinya kemudian dihisap lalu dihembuskannya perlahan. Tatapannya tajam dan lurus kedepan. Bukan suatu alasan ia sering mengajak Khira disini, karena dia sendiri pun nyaman dengan tempat terbuka ini yang membuatnya merasa lebih leluasa menatap jauh diatasnya. Meski sekarang ia di skors, tapi ia masih tetap ke roftoop lewat belakang sekolah.
Saat cabut dan bolos pun, ia sering berada disini. Bahkan saat jam pulang sekolah sudah tiba, ia masih betah berlama-lama ditempat ini. Rumah keduanya setelah apartemen yang ia tempati selama pergi dari rumahnya.
Khira, mengingat nama itu membuatnya tersenyum tipis. Nama yang berhasil membuatnya senang hanya karena ia sebut. Jantungnya pun berdetak tidak karuan walaupun tidak ada gadis itu disini. Jatuh cinta sekali lagi setelah dikecewakan oleh orang yang membuatnya selalu merasa bodoh. Benar kata orang, ia lemah jika harus berurusan dengan Cinta.
Kavi merogoh sakunya saat dirasa sesuatu berdering, menatap nyalang ke arah ponselnya setelah tahu siapa yang menelepon. Kavi mendiamkannya, tidak mau menjawab panggilan itu. Membiarkan sampai dering itu berhenti, lalu beralih saat tiga pesan muncul disana.
Mama Mira:)
Kavi lagi dimana? Pulang sekarang, ada tamu dirumah.
Mama Mira:)
Lagi sibuk ya? Gak papa kalo gak pulang,
Mama Mira:)
Vi, Mama kangen, Pulang sayang.
Kavi terkekeh sinis, orang ini berlagak perduli dengannya. Kata-kata kasar selalu diucapnya saat dulu saja masih terngiang di pikirannya. Dimana dia dulu saat Kavi butuh?
****
Akhirnya setelah sekian lama, ia kembali menginjakkan kakinya dirumah ini. Sebelum masuk, Kavi lebih dulu menatap dari luar bagaimana keadaan rumah yang ia tinggali selama bertahun-tahun. Dia memang ingin kembali kerumah ini, tapi suasana nya sekarang sudah tidak sama dengan suasana nya dulu. Dan sayangnya semua sudah berlalu. Meninggalkan kenangan luka dan kecewa pada diri Kavi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantice Boyfriend (End)
Teen Fiction"Kata siapa dia pacar gue?" Tanya Kavi yang masih belum melepaskan cekalan tangan nya pada tangan Khira. "Aku ngeliat sendiri tadi siang kakak senyum ke dia. Sementara sama aku.....," "Jadi, lo cemburu?" Mampus, kelaut aja sana. Mau taroh dimana ni...