Happy readings guys!
"Haruskah, kisah ini usai?"
~Kavindra Argaputra
•
•Dua tahun kemudian
Seorang gadis sedang memegang sebuah kertas ditangannya, menatap isi surat dengan pandangan tak terbaca. Surat berlogo Universitas luar negeri itu berisi beasiswa di Negara Inggris, Negara impiannya.
Haruskah ia menerima beasiswa ini dan meninggalkan semuanya termasuk orang-orang yang ia sayangi?
Dua tahun telah berlalu, hanya menyisakan kenangan manis dan kisah pelik didalamnya. Semua juga tidak sama lagi seperti dahulu, semua berubah dengan seiringnya waktu. Sekarang, dirinyalah yang harus memilih. Pergi atau tinggal.
Gadis itu beranjak dari tempatnya setelah memasukan kertas tadi didalam tasnya. Pergi mencari keberadaan teman-temannya yang tadi sempat ia tinggal saat di kantin karena dipanggil oleh Dosen di kampusnya.
"Khira," panggil seseorang saat dirinya berjalan dikoridor kampus yang ramai.
Ya, gadis itu Khirana Gladisa Putry. Kini dirinya sudah berkuliah di Universitas Jakarta.
Khira berjalan mendekati Kana, orang yang memanggilnya tadi. Kana adalah sahabat sekaligus teman sekelasnya di Universitas ini. Gadis itu terlihat melambaikan tangannya pada Khira.
"Jeremy mana?" tanya Khira saat mendapati Kana seorang diri.
"Jeremy nyamperin si Pandu, tadi diajak main futsal." jawab Kana.
Jeremy juga salah satu sahabat lelakinya di kampus ini. Mereka bersahabat sejak MOS, hingga sekarang pertemanan mereka begitu lengket bak permen karet.
"Oh ya Khi, tadi ngapain di panggil Pak Arsyad?" tanya Kana lagi.
"Ngasih undangan beasiswa," cicit gadis itu pelan.
"Oh my god, Khira. Beneran? Lo dapet beasiswa kayak Dean si cupu itu?" histeris Kana tidak percaya. Khira mengangguk.
"Waaw, amazing, Khirana." ucap Kana takjub. Khira memang menjadi salah satu mahasiswa cerdas di kampus ini. Dirinya bahkan ditunjuk sebagai asisten dosen di masa semester kedua. Khira memang benar-benar telah berubah.
"Tapi, lo terima nggak?" tanya Kana kemudian.
"Ini yang gue pikirin, Kana. Inggris itu negara impian gue, masa gue sia-siain kesempatan emas ini? Tapi gue juga gak mau ninggalin Indonesia," resah khira. Sungguh dirinya memang benar-benar bingung sekarang.
Kana menatap Khira lamat, menepuk bahunya pelan.
"Lo harus pikirin yang terbaik buat diri lo sendiri, Khi. Semua keputusan ada ditangan lo, gue yakin lo bisa." ucap Kana tulus, Khira mengangguk lalu memeluk Kana dengan sayang. Kana memang sahabat terbaiknya, meskipun kadang sering berbuat hal yang tidak-tidak.***
Seorang lelaki tinggi tampak gagah dengan stelan jas kantor yang pas ditubuhnya. Berdiri bersandar pada kap mobil sambil menatap ke arah seorang gadis yang tengah berjalan ke arahnya. Saat gadis itu telah berdiri dihadapannya, lelaki itu tersenyum. Kemudian membuka pintu mobil dan mempersilahkan gadis itu masuk.
Dia Kavindra, lelaki itu kini telah mejadi seorang CEO Perusahaannya. Siapa yang tidak bangga jika memiliki kekasih seorang CEO yang kaya raya? Orang beruntung itu adalah Khirana. Sampai saat ini hubungan keduanya masih berjalan baik-baik saja meskipun di bumbui dengan pertengkaran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Romantice Boyfriend (End)
Teen Fiction"Kata siapa dia pacar gue?" Tanya Kavi yang masih belum melepaskan cekalan tangan nya pada tangan Khira. "Aku ngeliat sendiri tadi siang kakak senyum ke dia. Sementara sama aku.....," "Jadi, lo cemburu?" Mampus, kelaut aja sana. Mau taroh dimana ni...