8. Berantem

4.6K 331 11
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Natasya memincingkan matanya melihat gelagat anaknya yang mencurigakan. "Pasti kamu bolos lagi ya?" tanya Natasya.

Reyhan menggelengkan kepalanya "Enggak kok bun, tadi Rey ‛cuma tidak mengikuti pelajaran' aja. Bukan bolos"

"SAMA AJA" ucap Natasya dan Ara berbarengan.

"Udah yuk Ra pulang aja" ucap Reyhan menarik tangan Ara.

"Eh nanti dulu. Belum salim sama bunda"

Akhirnya Ara mencium tangan Natasya sedangkan Reyhan pergi ke kamarnya untuk mengambil jaket. "Om Devan masih lama ya bun mandinya?" tanya Ara kepada Natasya.

"Iya biasanya dia kalo mandi abis pulang kerja bakal lama"

"Yaudah kalo gitu salamin aja ya bun"

"Okey" jawab Natasya menyatukan ujung jari jempol dan telunjuknya.

"Ara pulang bun, assalamualaikum" pamit Ara saat ia keluar dari halam rumah bersama Reyhan yang sudah kembali dengan membawa jaket kesayangannya.

"Waalaikumsalam hati-hati"

"Nih pake" ucap Reyhan memberi jaket yang ia pegang kepada Ara.

"Gak usah" tolaknya.

"Gak usah ngeyel deh jadi orang" mau tak mau Ara menerima jaket itu dan langsung memakainya.

"Nah gitu dong, nurut" ucap Reyhan mengacak pucuk kepala Ara.

"UDAH WOY BUCIN-BUCINANNYA" teriak Natasya dari balkon kamarnya yang berada di lantai dua. Reyhan mendelik tajam ke arah sang bunda. Sedangkan Natasya hanya cekikikan melihatnya.

Akhirnya Reyhan menuntun Ara untuk naik ke atas motornya. Tak menunggu lama, ia mulai mengegas kendaraannya dengan kecepatan sedang mengingat ia membawa perempuan. Apalagi perempuan itu adalah Ara yang dimana gadis itu susah sekali disuruh untuk berpegangan. Entah apa motivasi Ara, Reyhan tidak tahu.

"Ra lo aneh tau gak sih?" tanya Reyhan membuka pembicaraan.

"Aneh kenapa?" ucap Ara berbalik tanya

"Cewek cewek lain pada berebut buat nyentuh-nyentuh gue. Sedangkan lo di suruh buat pegangan aja susah banget"

"Heh ini Ara, bukan cewek lain. Lagian ya, kita kan emang dari dulu gak pernah akur. Aneh jadinya kalo gue nyentuh-nyentuh lo"

Ditengah perjalanan, tiba-tiba Reyhan merasa ada yang mengikutinya. Saat melirik ke arah kaca spion, benar saja ada yang 2 orang mengikutinya menggunakan motor sport juga. Tapi tunggu, sepertinya Reyhan mengenali salah satu motor itu.

"Shit! Mau ngapain dia?" batin Reyhan

"Ra pegangan Ra, gue mau ngebut" ucap Reyhan sedikit berteriak.

Musuh tapi Sah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang