31. Berkat Gilang

3K 230 14
                                    

Tandai kalau ada typo-!
Jangan lupa pencet ★ dan comment ya
Terima kasih❣

Tandai kalau ada typo-! Jangan lupa pencet ★ dan comment yaTerima kasih❣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Nanti pulangnya agak telat gak papa ya?" tanya Reyhan.

"Kenapa emang?"

"Nanti setelah pulang sekolah, gue ada kumpulan anak basket. Mau bahas lomba minggu depan" jawab Reyhan yang dibalas anggukan oleh Ara.

Saat ini mereka sedang berjalan dikoridor menuju kelas. Ditengah perjalanan, mereka melihat Danniel yang sedang berjalan dari lawan arah. Bisa dilihat jika netra Danniel menatap lekat ke arah Ara. Reyhan yang menyadari hal itupun langsung merangkul posesif bahu Ara dan membawa tubuh gadis itu untuk lebih mendekat.

Ketika jarak Reyhan dan Danniel sudah semakin dekat, keduanya sama-sama saling bertatapan dengan tatapan permusuhan. Hingga Danniel melewatinya dan benar-benar sudah menghilang dari netra Ara dan Reyhan, laki-laki itu langsung melepas rangkulannya.

"Lo sama Danniel emang ada masalah apa sih?" tanya Ara. Ia benar-benar tak tahu akar dari permusuhan antara Reyhan dan Danniel.

"Salah paham doang" jawab Reyhan.

"Rey!" panggil seseorang menepuk pundak Reyhan hingga membuat sang empu tersentak.

"Apa?"

"Kantin yuk" orang itu tak lain adalah Gilang, tentunya bersama dengan Kenneth juga.

"Lo ke kelas aja, nanti gue nyusul" ucap Reyhan kepada Ara.

"Awas lo kalo bolos gue bilangin bunda" ancam Ara.

Tak!

"Aw!" ringis Ara saat Reyhan menyentil dahinya.

"Jangan cepu" ucap Reyhan.

"Ya kalo gak mau dicepuin, jangan bolos!"

Cup!

"Iya bawel!"

"ADOOOHHH MATA SUCI GUE TERNODAI"

"EH BUSET MAIN NYOSOR AJA BANG"

"YA ALLAH, ASTAGFIRULLAH TOBAT REY. JANGAN UWU UWUAN DI SINI, GUE UWUPHOBIA BANGSAT!" Gilang dan Kenneth heboh saat melihat Reyhan mengecup bibir Ara tepat dihadapannya.

Merasa sudah menjadi pusat perhatian dan keadaan sekitar semakin ramai, Reyhan langsung menarik kedua sahabatnya untuk pergi dari tempat itu. Sedangkan Ara masih mematung sambil memegangi bibirnya tak percaya.

"First kiss gue... " lirih Ara. Lalu ia memilih untuk berjalan menuju ruang kelas dengan kedua kaki yang lemas.

Sesampainya di kelas, Shela dan Raya memandang Ara lekat hingga membuat yang ditatap menjadi bingung.

Musuh tapi Sah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang