"ARA?!" ujar Reyhan membuat Gilang dan Kenneth memberhentikan kegiatan bermain gamenya. Kedua sejoli itu langsung berlari menghampiri Reyhan. Dan benar saja, mereka melihat Ara yang sedang digendong oleh seorang siswa.
"Samperin bego!" ucap Gilang yang gemas melihat sahabatnya hanya diam mematung.
Seolah sadar dari lamunannya, Reyhan langsung berlari menghampiri Ara yang sudah pasti dibawa ke ruang UKS. Sedangkan Gilang dan Kenneth mengikutinya dari belakang.
Terlihat di ruang UKS sudah ada Shela, Raya, laki-laki yang menolong Ara, dan 2 orang petugas PMR. Shela menggosok-gosok telapak tangan Ara guna memberi kehangatan. Anggota PMR 1 memijat pelipis Ara, dan PMR satunya lagi menyodorkan minyak kayu putih ke hidung Ara.
Saat Reyhan dkk memasuki ruang UKS, laki-laki yang menolong Ara tadi langsung keluar tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Reyhan tak menghiraukan siswa itu. Saat ini ia hanya khawatir dengan kondisi Ara. Reyhan juga merasa bersalah karena telah membiarkan gadis itu tidur disofa semalaman.
20 menit berlalu, tapi Ara belum sadarkan diri. "Kak Ara mungkin sebentar lagi sadar. Kita izin keluar dulu ya kak" pamit salah satu petugas PMR itu dan langsung keluar dari UKS.
"Gue ke kelas dulu, mau izinin Ara" ujar Shela.
"Gue ikut!" sahut Raya.
Akhirnya Shela dan Raya kembali ke kelas untuk mengabsenkan Ara. "Assalamualaikum" ucap mereka ketika membuka pintu kelas.
"Waalaikumsalam" jawab seorang guru dan para muridnya.
Setelah mengabsenkan Ara, Shela dan Raya berniat kembali ke UKS untuk menemani sahabatnya.
"Eh, mau kemana kalian?" baru satu langkah mereka keluar kelas, suara Bu Dewi berhasil memberhentikan langkahnya.
"Mau ke UKS bu, nemenin Ara" jawab Raya.
"Gak ada acara temenin segala. Belajar!" Shela dan Raya meneguk salivanya dengan susah payah mendengar perintah Bu Dewi yang tak bisa dibantah.
"Tapi b—"
"Bilang aja kalian mau ngehindarin pelajaran ibu kan?" tuduh Bu Dewi.
"Ya itu juga termasuk sih" gumam Shela.
"Belajar atau kalian ibu alfa-in"
"I-iya bu, belajar" pasrah keduanya. Sebab ucapan Bu Dewi bukan hanya sekedar ancaman. Guru itu tak pernah main-main dengan ucapannya.
Back to Ara.
Di ruang UKS kini hanya tersisa Ara dan Reyhan. Gilang dan Kenneth izin untuk melanjutkan acara membolosnya di rooftop setelah Ara sadar dari pingsannya.
"Makan dulu gih" suruh Reyhan menunjuk arah meja yang sudah terdapat semangkuk bubur dan segelas teh hangat. Reyhan duduk di sofa kecil yang terletak di dekat pintu masuk UKS.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh tapi Sah [On Going]
Novela Juvenil[WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ⚠️HASIL PEMIKIRAN SENDIRI. ANTI PLAGIAT-PLAGIAT⚠️ ⚠️BANYAK KATA KASAR⚠️ ⚠️TYPO BERTEBARAN⚠️ Kisah gadis cantik yang dijodohkan oleh kedua orangtuanya dengan seorang laki-laki tampan demi sebuah perjanjian. Dan siapa sa...