20. Pingsan

6.1K 378 37
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


















"Eungh... " Ara melenguh ketika membuka matanya.

Ia mengambil ponselnya untuk melihat jam. Mata Ara melebar ketika melihat waktu sudah menunjukkan pukul 06.45 yang artinya 15 menit lagi gerbang sekolah akan ditutup.

Hari ini Ara menutuskan untuk tetap masuk sekolah meskipun Vannya dan Natasya sudah melarangnya dengan alasan 'nanti kecapekan'. Dengan cepat ia menghampiri Reyhan yang tidur dikasur untuk membangunkannya. Semalam mereka berdua berebutan untuk tidur dikasur. Ara yang terus merengek dan Reyhan yang tak mau mengalah.

Flashback on :

Setelah acara resepsi selesai, Ara menginap dirumah Reyhan. Sebenarnya ia sempat menolak untuk menginap dirumah laki-laki itu. "Kamu udah jadi seorang istri, harus ngikut sama suami kamu" ucap Vannya menasehati anaknya.

Mau tak mau Ara menuruti ucapan Vannya. Sesampainya dirumah Reyhan, Ara dan Reyhan langsung beristirahat di kamar laki-laki itu.

Ara merebahkan dirinya masih memakai gaun resepsi. "Heh ngapain itu tiduran dikasur gue?" tanya Reyhan.

"Gue tidur dikasur, lo di sofa" lanjutnya.

"Gak bisa gitu dong" bantah Ara.

"Kenapa? Inikan kamar gue, jadi gue lah yang berhak tidur dikasur"

"Masa lo tega sih biarin cewek tidur di sofa? Badan gue udah pegel gara-gara resepsi tadi, masa sekarang disuruh tidur di sofa" ujar Ara memelas.

"Lo. Tidur. Di. Sofa." ucap Reyhan menekan setiap katanya.

Dan terjadilah percekcokan diantara keduanya. Reyhan yang tak ingin berbagi kasur, dan Ara yang terus merengek meminta untuk tidur dikasur. Akhirnya Ara-lah yang mengalah. Ia benar-benar tidur di sofa semalaman.

Flashback off

"REYHAN BANGUN!!" pekik Ara mengguncangkan tubuh jangkung laki-laki itu.

"Apaan sih, Ra?" jawab Reyhan bergumam seperti orang mengigau.

"Ayo bangun, kita telat sekolah!"

"Udahlah... Mending gak usah sekolah aja"

"Ck, kita tuh udah kelas 12, kalo gak sekolah bisa ketinggalan banyak pelajaran ih" omel Ara menarik tangan Reyhan.

"Iya sabar apa, gue mau ngumpulin nyawa dulu" dengan langkah gontai, Reyhan memasuki kamar mandi untuk melaksanakan ritual mandi paginya.

Sedangkan Ara mengambil buku serta seragamnya di ruang tamu. Tadi Vannya sudah menyuruh supir untuk mengantarkan keperluan sekolah Ara.

"Eh Ara kok udah bangun?" tanya Natasya melihat sang menantu berjalan menuruni tangga.

Musuh tapi Sah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang