Hai bestieee, aku bakal slow up karena setiap part mau aku perpanjang ya... Jadi jangan lupa untuk vote and comment-nya guys, terima kasih ^^
Tandain kalau ada typo-!
Sesampainya di apartement, Ara langsung bergegas mengambil kotak P3K yang berada di ruang tengah. Setelah menemukannya ia langsung menghampiri Reyhan yang sedang duduk di sofa ruang tamu.
Mengambil kapas yang sudah ia basahi dengan alkohol sedang Ara lakukan. Setelah itu ia langsung mengoleskannya pada luka-luka yang ada diwajah Reyhan dengan telaten.
"Maaf" cicit Ara merasa bersalah.
"Hah? Maaf kenapa?" tanya Reyhan.
"Maaf gara-gara gue, lo jadi bonyok begini"
Reyhan tersenyum teduh. "Gak papa, bukan salah lo" ucapnya seraya mengusap lembut kepala Ara.
Ara mengerjapkan matanya tak percaya ketika Reyhan mengusap lembut kepalanya. Tapi sedetik kemudian ia tersadar dan langsung membuang padangan tak mau menatap Reyhan.
Setelah menetralkan detak jantungnya, Ara kembali fokus mengobati luka Reyhan.
"Kasihan banget ya tuh bocah" ucap Reyhan dengan tatapan menerawang kedepan.
Flashback on :
"Lo gak papa Rey?" tanya Ara yang dibalas dehaman oleh Reyhan.
Saat ini Ara, Reyhan, dan anak perempuan tadi sedang duduk di halte dekat lokasi kejadian pemalakan tadi.
"Nama kamu siapa?" tanya Ara kepada anak perempuan disebelahnya.
"Arin. Nama aku Arin, kak" jawab bocah itu.
"Kenapa kamu disini?" tanya Reyhan.
"Aku baru pulang sekolah. Lagi nunggu kakak" jawab Arin. Reyhan manggut-manggut mengerti.
Terlihat Arin sedang menatap lurus kedepan. Ara yang melihat itu langsung mengikuti arah pandang bocah itu. Disebrang jalan ada seorang wanita paruh baya yang sedang berjalan bersama seorang anak kecil dengan sesekali bercanda ria.
"Arin kenapa?" tanya Ara.
Bukannya menjawab, Arin malah menunduk-kan kepalanya. Melihat itu, Ara berpindah posisi berjongkok didepan bocah itu.
"Kenapa? Cerita aja sama kakak" ujar Ara lembut meyakinkan Arin.
"Waktu aku umur 8 tahun mama sama papa cerai. Aku anak terakhir dari 3 bersaudara. Anak pertama laki-laki yang biasa aku panggil 'abang' . Anak kedua perempuan seumuran kakak. Awalnya abang milih tinggal sama papa, sedangkan aku dan kakak ikut sama mama. Tapi beberapa bulan kemudian, mama... mama meninggal kak" jelas Arin tak dapat membendung air matanya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh tapi Sah [On Going]
Fiksi Remaja[WAJIB FOLLOW SEBELUM MEMBACA] ⚠️HASIL PEMIKIRAN SENDIRI. ANTI PLAGIAT-PLAGIAT⚠️ ⚠️BANYAK KATA KASAR⚠️ ⚠️TYPO BERTEBARAN⚠️ Kisah gadis cantik yang dijodohkan oleh kedua orangtuanya dengan seorang laki-laki tampan demi sebuah perjanjian. Dan siapa sa...