24. Jamkos

4.4K 275 18
                                    

2 hari telah berlalu sejak kejadian dimana Ara menangis di markas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

2 hari telah berlalu sejak kejadian dimana Ara menangis di markas. Kemarin Ara dan Reyhan memutuskan untuk tinggal di apartemen milik Reyhan. Bagaimana pun juga mereka sudah menjadi sepasang suami istri, jadi tidak enak jika masih tinggal bersama orangtua.

Ara menikmati semilir angin pagi yang menerpa wajahnya. Saat ini Ara dan Reyhan sedang berada diatas motornya menuju sekolah. Semenjak Ara diganggu oleh Danniel, Reyhan langsung menjaga Ara lebih ketat. Gadis itu tak boleh kemana-mana kalau tidak diantar oleh Reyhan.

"Rey, gue turunin di tempat biasa aja ya"

"Hm"

Setelah menempuh perjalanan selama 15 menit, akhirnya mereka sampai di tempat tujuan yaitu SMA Angkasa. Reyhan menurunkan Ara tak jauh dari gerbang sekolah. Tetapi laki-laki itu membiarkan gadisnya berjalan dahulu, lalu ia mengikutinya dari belakang dengan tetap menaiki motornya.

Kurang dari 5 menit mereka sampai di gerbang sekolah. Ara menuju kelasnya terlebih dahulu sedangkan Reyhan memarkirkan motornya.

Selama perjalanan menuju kelas, banyak murid-murid yang mengagumi kecantikan Ara. Tapi tak sedikit juga yang iri dengan kedekatan Ara dan Reyhan akhir-akhir ini. Mereka juga jarang melihat Ara dan Reyhan bertengkar. Biasanya setiap mereka bertemu, tingkahnya akan seperti Tom & Jerry. Tak pernah akur.

"ARAAA" seperti biasa, Shela dan Raya menyambut kedatangan Ara.

"Bisa gak sih, gak usah teriak" geram Ara.

"Eh eh, lo udah ngerjain PR Fisika?" tanya Raya mengalihkan pembicaraan.

"Lah iya gue lupa belom ngerjain" jawab Ara menepuk dahinya.

"Nah kebetulan. Shela udah ngerjain, tapi pas gue minta gak dibolehin. Mungkin kalo lo yang minta bakal dikasih" ucap Raya melirik Shela.

"Shela yang cantik dan baik hati, gue boleh gak liat PR?" pinta Ara dengan puppy eyes-nya

"Bayar 20 ribu"

"Pamrih banget" kesal Ara.

"Mau gak? Kalo gak mau yaudah. Selamat dihukum bersihin toilet sama Bu Dewi"

"Ck, emang ya temen gue tuh gak ada yang bener" decak Ara mengambil uang berwarna hijau dari kantung seragamnya.

"Nah gini kan enak"

Ara memilih duduk bersama Shela lagi. Urusan Gilang yang akan mencak-mencak karena letak duduknya berpindah biarlah nanti ia urus. Sekarang yang terpenting bagaimana caranya ia bisa menyalin 20 soal yang pastinya beranak dengan waktu 10 menit.

Tak mau berpikir lama-lama, ia langsung mengerjakannya bersama Raya. Hingga Reyhan dkk datang pun ia hiraukan.

"Widih rajin amat" celetuk Gilang saat melihat Ara dan Raya sedang menulis entah apa yang mereka kerjakan, Gilang tidak tahu.

Musuh tapi Sah [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang