[2] Miracle Pill Maker Bullies the Boss

207. Siapapun Bisa Melakukannya Tapi Tidak Dengan Huo Yao

Kepala Sekolah merasa bahwa Wei Mingzhe tidak punya harapan. Dia tertawa dingin dan berkata, “Baiklah. Jika seseorang melaporkannya, tunjukkan padaku buktinya.”

Wei Mingzhe tampaknya telah mengantisipasi bahwa Kepala Sekolah akan menanyakan tentang orang yang melaporkannya.

Sambil mengangkat bahu, dia berkata, “Ini adalah pertanyaan tentang privasi seorang siswa. Aku hanya bisa mengatakan bahwa Huo Yao pasti mendapatkan catatan Lomba Kuis Nasional sebelumnya.”

Kepala Sekolah memandang Wei Mingzhe dengan aneh ketika dia menyebutkan catatan Lomba Kuis Nasional. Bibirnya terbuka, ingin mengatakan sesuatu, tetapi Wei Mingzhe memukulinya.

“Aku tidak menyangkal bahwa aku juga memiliki kecurigaan sendiri tentang Huo Yao. Dia seorang siswa seni. Bagaimana dia bisa lebih baik daripada Yi Lianfan dalam mata pelajaran sains? Selain itu, aku telah melihat pertanyaan kuis putaran terakhir. Kebanyakan dari mereka adalah pertanyaan sains yang rumit. Jika dia tidak memiliki catatan sebelumnya, aku tidak berpikir seorang siswa seni dapat menjawabnya,” kata Wei Mingzhe dengan tegas.

Dia telah berada di bidang pendidikan selama beberapa dekade dan melihat semua jenis siswa. Siswa serba bisa pasti ada, tetapi jika dia tidak tahu kapan seorang siswa menyontek, maka dia akan bekerja di bidang pendidikan selama ini tanpa bayaran.

Ekspresi bingung tiba-tiba muncul di wajah guru fisika ketika dia mendengar Wei Mingzhe. Dia melirik pertanyaan di tangannya dan merenung selama dua detik. Pada akhirnya, dia memutuskan bahwa dia harus mengatakan sesuatu.

Dia berdiri dan berjalan ke Wei Mingzhe dan menyerahkan selembar kertas padanya. “Ehem. Wei, lihat ini.”

Wei Mingzhe baru saja sampai pada inti pembicaraannya dengan Kepala Sekolah, jadi dia sedikit marah karena interupsinya, tapi dia dengan sabar mengambil kertas dari guru fisika itu. "Apa ini..."

Sebelum dia menyelesaikan kalimatnya, matanya terpaku padanya.

Meskipun Wei Mingzhe adalah seorang guru matematika, pemahamannya tentang fisika cukup baik, dan ia mengajar mata pelajaran tersebut ke kelas-kelas yang lebih rendah. Dia sangat terkejut ketika dia melihat pertanyaan fisika dan solusi yang menyertainya di bawahnya.

Beberapa saat kemudian, Wei Mingzhe mengangkat kepalanya untuk melihat guru fisika dan bertanya padanya. "Siapa yang memecahkan ini?"

“Yi Lianfan memberikan ini kepadaku,” kata guru fisika itu tanpa tergesa-gesa.

Kepala Sekolah mau tak mau datang untuk melihat secarik kertas yang penuh dengan simbol dan persamaan. Dia bisa melihat bahwa itu adalah pertanyaan fisika tetapi tidak begitu memahaminya.

Meskipun Kepala Sekolah tidak tahu apa yang sedang dikendarai oleh guru fisika itu, dia tidak menyela pria itu.

Saat Wei Mingzhe mendengar nama Yi Lianfan, ekspresi terkejut muncul di wajahnya. “Apakah Yi Lianfan menyelesaikan ini? Bahkan anak yang dibina oleh semua perguruan tinggi Ivy League itu tidak menyelesaikannya dengan cara yang sederhana dan brilian, kan?”

Lautan emosi membanjiri hati Wei Mingzhe.

“Yi Lianfan mungkin satu-satunya orang di Sekolah Menengah No.1 yang mampu memberikan jawaban yang begitu brilian...”

Sebelum dia bisa menyelesaikan kalimatnya, guru fisika memotongnya. "Dia tidak menemukan solusi."

Wei Mingzhe tercengang. Dia menatap guru fisika sejenak dan kemudian bertanya dengan suara yang sedikit ragu-ragu. “Itu bukan dia? Lalu siapa itu?”

Guru fisika mengambil kertas itu kembali dari Wei Mingzhe dan merapikan lipatannya dengan jari-jarinya seperti itu adalah harta karun. Dia akhirnya berkata dengan suara netral, "Itu Huo Yao."

Mata Wei Mingzhe memiliki ekspresi tidak percaya di dalamnya. Dia segera menggelengkan kepalanya untuk menyangkal. "Mustahil! Ini terjadi pada Olimpiade Fisika tahun lalu. Bagaimana dia bisa menyelesaikannya? Kamu pasti bercanda, kan?!”

Wei Mingzhe akan percaya bahwa ada orang lain yang melakukannya selain Huo Yao. Dia hanya merasa tidak terbayangkan bahwa dia begitu cakap.