Harta Karun Subowo

143 21 16
                                    

Hola apa kabar?
Semoga sehat2 semua
Dan maafkeun lama tak up 😌
Tapi aku ttp selesaikan cerita ini sebentar lagi, ntar ada part2 tambahan yg aku bilang kemaren2 😊💖

Happy reading 😘😘
~~~~~~~~~~~~~♡♡♡~~~~~~~~~~~~~

Happy reading 😘😘~~~~~~~~~~~~~♡♡♡~~~~~~~~~~~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚜⚜⚜

Tangisan anak laki-laki kembali terdengar dari dalam gendongan si mbok, wanita pribumi yang menjadi pengasuh putera semata wayang Cammon. Anak itu melambai-lambaikan tangannya seperti ingin keluar dari kain jarik yang melilit tubuhnya. Cammon berjalan mendekat, menyentuh pipi tembam kemerahan yang basah itu lalu berkata, "Piere sayang ..., tunggu papa pulang. Jaga mama, jangan nakal, ya!" bisik Cammon sambil mencium pipi gemuk  bayinya sebelum ia berangkat menaiki kereta besinya menuju kapal Rosewijk.

Tangan halus menahan lengan kekar Cammon dan membawanya kembali memeluk wanita cantik yang berambut merah kecoklatan itu.

Tangan halus menahan lengan kekar Cammon dan membawanya kembali memeluk wanita cantik yang berambut merah kecoklatan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku hanya akan pergi sebentar, Sarah. Perjalanan ini hanya butuh waktu satu bulan saja, dan aku akan kembali." hibur Cammon kepada istrinya yang mulai berkaca-kaca. "Jaga dirimu baik-baik! Aku dan Piere akan menunggumu ...."

***

Cammon mengusap sebuah lukisan seorang wanita kulit putih dengan seorang anak laki-laki. Air matanya meleleh membasahi wajah tampannya yang semakin pucat.

 Air matanya meleleh membasahi wajah tampannya yang semakin pucat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kutukan Cammon VanderbergTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang