Di mana Cammon?

175 26 5
                                    

Jujur aku ini penggemar roman, ketika membaca cerita apapun itu tanpa ada romannya aku kurang suka, waktu buat cerita ini selain kisah ini asalnya adalah nyata, aku kedepankan kisah percintaan sang kapten juga pada masa dia menjadi manusia hingga berubah wujud.
Apakah ada kisah cintanya lagi setelah Cammon jadi monster?
Tentu saja...😆🙈
Bahkan akan semakin panas dan menyedihkan...🤧
Ikuti terus dan kasih dukungan ya biar semangat upnya..🙏
Happy reading 🥳🥳🥳

🔅🔅🔅

Sin membuka pelupuk matanya yang terasa lengket dan berat. Cahaya obor dan riuh suara-suara di sekelilingnya membuatnya merasakan hal aneh. Dia seperti berada di dunia baru yang dipenuhi oleh tatapan mata asing yang tidak dikenalnya.

'Mata biru-rambut merah dan kulit pucat itu ... seperti-Cammon? Oh ... bukan! Mereka memakai pakaian yang sama, bersenjata dan-'

"Dimana tuan Cammon?"

Seseorang berseragam kompeni bertanya dengan aksen aneh. Orang itu, yang-Sin dan Cammon temui sebelum menyusul Subowo memasuki tempat persembunyiannya di hutan kamboja.

Sin duduk, mencoba mengerti suasana yang riuh itu setelah ia tersadar dari tidurnya. 'Ah bukan, aku tidak tertidur. Aku hanya jatuh dan melayang, lalu-aku bangun dan berada di sini.' gumam Sin.

' gumam Sin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Freddy Vos

"Aku Fred, kau ingat? Aku teman kapten Cammon." Pria tinggi itu mendekati Sin dan menarik rahangnya halus, "terakhir kulihat kau bersamanya, katakan dimana dia sekarang?"

Sin menatap mata Fred yang penuh tanya, air matanya mendadak meleleh dan sudut bibirnya bergetar, "dia ... dia-pergi!"

Ramai percakapan bahasa asing terdengar menyayat di telinga Sin, mengingat cara mereka berbicara serupa dengan yang pernah ia dengar dari seorang pria Belanda pujaan hatinya yang kini ....

"Kenapa kau menangis, Gadis? Apa yang terjadi? Jawablah karena kami akan segera pergi dari sini setelah kami menemuinya dan membawanya bersama kami." cecar Fred sambil mengguncang bahu Sin yang semakin bergetar karena isak tangisnya.

Wanita tua datang bersama beberapa pelayan Subowo membawa obor, hutan berangsur menyiratkan semburat abu-abu. Kokok ayam hutan bersahutan, suara kera memekik, berteriak panjang bersamaan lolongan selamat tinggal srigala jauh di dalam hutan yang masih gelap.

"Tuan Meneer ..., saya Sawitri kepala pelayan ndoro Bowo."

Mbok Sawitri menghadap Frederik, Sang kapten yang berdiri tegap bertumpu senapannya yang menancap dan menghadap tanah.

Mbok Sawitri menghadap Frederik, Sang kapten yang berdiri tegap bertumpu senapannya yang menancap dan menghadap tanah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kutukan Cammon VanderbergTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang