Siasat Subowo

237 25 6
                                    

Jika ada typo mohon koreksinya ya say..🙏😘

Cammon mengulumkan senyum ramahnya untuk menutupi kegalauan hatinya, pembicaraan kali ini harus berhasil tanpa menyisakan sesuatu yang kurang baik antara dia dan Subowo.

Diluar dari kecurigaannya tentang laki-laki tua itu, Cammon merasa perundingan dan sikap baik tetaplah yang lebih dulu dilakukan daripada mengeluarkan otot kemarahan yang belum tentu punya andil dalam menyelesaikan masalah. Namun, perkataan tegas harus tetap di utarakan supaya semua hal bisa dilaksanakan dengan cepat.

"Apapun halangan itu akan saya lalui, Tuan. Saya memiliki tugas sebagai kapten untuk mengabarkan musibah ini. Dan satu lagi, keluarga saya menunggu," jawab Cammon dengan tegas.

"Tuan di sini akan saya jamin. Kenyamanan dan kesenangan Tuan, jika anda merindukan istri, saya bisa mengantarkan seseorang untuk menemani setiap anda butuhkan," tawar Subowo.

Cammon tertawa kecil, perkataan Subowo sangat menggelitik perutnya untuk tertawa geli, bagaimana mungkin dia ditawari untuk bersenang-senang sementara semua pasukannya telah mati dan kabar tenggelamnya kapal belum juga sampai ke telinga jenderal VOC.

"Saya sangat merindukan istri saya Tuan Subowo, hingga mungkin bisa memacu tubuh saya untuk lari dan ingin segera menemuinya. Namun, keinginan itu bisa saya tahan karena ada tugas yang harus saya selesaikan segera. Dan tawaran Tuan itu saya anggap candaan semata," tutur Cammon sebijak-bijaknya untuk menghindari permasalahan.

"Saya akan jujur Tuan Cammon. Saya membutuhkan anda!" cetus Subowo membuat Cammon mengangkat kepalanya menatap mata laki-laki tua itu.

"Saya ingin bekerja sama dengan kompeni, usaha saya cukup mapan dan harta saya cukup untuk memulai kerjasama. Wilayah ini sangat jauh dari hingar-bingar dan perebutan kekuasaan di luar sana, namun saya ingin membangun kekuasaan saya sendiri," lanjut Subowo.

"Apa yang anda butuhkan dari saya, Tuan!" tanya Cammon.

"Saya tidak meminta yang memberatkan anda. Pinta saya, anda harus tetap berada di sini sebelum saya bisa berunding dengan kompeni tentang keberadaan anda di sini," papar Subowo dengan sedikit lantang.

Sudah Cammon duga pertemuan ini akan membahas tentang keberadaannya di rumah lelaki tua itu. Tangan kanannya terkepal kencang. Hatinya sangat kecewa dan marah. Ternyata benar yang diungkapkan hantu Sun dan adiknya Sin, Subowo sangat licik dan akan melakukan apapun untuk memenuhi keinginan dan tujuannya.

"Apa anda akan menyandera saya di sini Tuan Bowo?" ungkap Cammon terucap begitu saja.

"Haha …, anda berlebihan Tuan Meneer! Saya hanya akan berunding saja dengan kompeni. Selama mereka bersikap baik saya akan lebih baik, tapi jika mereka menolak dan bersikap buruk, saya akan lebih buruk," seru Subowo sambil tertawa kencang.

"Perundingan seperti apa yang anda inginkan, Tuan?" tanya Cammon semakin membuat panas suasana pertemuan itu.

"Saya mengenal Frederik Hayes, kapten kompeni yang bertugas di perbatasan daerah. Keberadaannya sangat merugikan urusan kami. Saya hanya ingin menawarkan kerjasama untung sama untung saja, Tuan."

"Ehem …, Begini tuan Subowo, saya akan ke perbatasan itu menemui Tuan Frederik, dan akan menyampaikan maksud kerjasama yang anda inginkan. Ini akan lebih mudah bagi anda," deham Cammon.

"Ingat Tuan Meneer! Tempat ini dikelilingi lembah, gunung, rawa-rawa dan hutan dengan binatang buas. Anda bisa pergi namun tidak akan bisa kembali. Sedangkan anda adalah jaminan untuk para kompeni itu supaya bisa bekerjasama dengan baik. Karena kami tidak akan percaya dengan mereka yang sering melakukan kecurangan."

Kutukan Cammon VanderbergTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang