- 4 | Pencarian

5.9K 661 61
                                    

HAII CALL ME ANINN🦊

FOLLOW SEBELUM MEMBACA

MAAF APABILA ADA KESAMAAN ALUR, TEMPAT, NAMA, TOKOH, KARAKTER, ATAUPUN PERISTIWA DENGAN CERITA LAIN.

RAMEIN CERITA INI YUK DENGAN CARA VOTE - KOMEN - DAN JANGAN LUPA

RACUNIN TEMEN TEMEN KALIAN

MAKASIH❣️

***

"Fio bangun nak," suara lembut Audi mencoba membangunkan Fiorenza yang masih menutup mata tanpa ingin membukanya untuk pagi ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Fio bangun nak," suara lembut Audi mencoba membangunkan Fiorenza yang masih menutup mata tanpa ingin membukanya untuk pagi ini.

"Bentar lagi tan aku masih ngantuk," ujar Fiorenza masih dengan memejamkan mata.

Audi menarik nafas panjang. Aksi Audi akhirnya siap berjalan, mematikan AC agar bisa membangunkan Fiorenza yang tak tahan akan kepanasan dan keringat.

Tak butuh waktu lama, benar saja Fiorenza membuka mata karena merasa suhu ruangan mendadak panas. "Jangan kebo kamu. Cepet mandi terus sarapan di bawah!" tegas tante Audi sudah seperti emak emak rempong.

"Iya iya siap Tan," melas Fiorenza dan berjalan masuk kedalam kamar mandi.

Audi tersenyum puas dan pergi keluar dari kamar Fiorenza.

Fiorenza sudah siap dengan seragam sekolah dan tas yang digendong di salah satu bahunya. "Pagii semuaa."

"Pagi, ayo duduk nak kita sarapan." Om Hendra menepuk nepuk kursi yang ada di sebelahnya.

"Gimana Fio sekolah kamu?" tanya Tante Audi sambil memberikan piring yang sudah siap dengan nasi dan lauknya pada Fiorenza.

"Baik tan gak ada yang perlu dikhawatirin kok."

"Bagus deh kalo gitu tante sama om ikut seneng."

Meja makan tiba tiba hening begitu saja hanya ada suara sendok dan garpu yang saling bertabrakan dengan piring.

"Tan, om Fio berangkat ke sekolah dulu ya." Fiorenza menyalimi tangan Audi dan Hendra.

"Hati hati di jalan ya Fi, jangan ngebut," peringat Hendra kemudian mengelus pucuk kepala Fiorenza lembut.

Fiorenza mengangguk dan berjalan keluar rumah.

***

Delvin memberhentikan motornya saat melihat perempuan yang menarik perhatiannya beberapa hari lalu.

"Kenapa mobilnya?" suara berat Delvin mengalihkan perhatian Vania.

"Kenapa mobilnya?" Delvin mengulagi pertanyaanya saat Vania malah bengong saja.

"H-hah ini kak mogok," entah mengapa Vania menjadi gugup.

Delvin tersenyum dan turun dari motornya. Menutup kap depan mobil dan meraih ponsel dari saku celana sekolah.

WOLMANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang