HAII CALL ME ANINN🦊
FOLLOW SEBELUM MEMBACA
MAAF APABILA ADA KESAMAAN ALUR, TEMPAT, NAMA, TOKOH, KARAKTER, ATAUPUN PERISTIWA DENGAN CERITA LAIN.
RAMEIN CERITA INI YUK DENGAN CARA VOTE - KOMEN - DAN JANGAN LUPA
RACUNIN TEMEN TEMEN KALIAN
MAKASIH❣️
***
"Fio bangun nak," suara lembut Audi mencoba membangunkan Fiorenza yang masih menutup mata tanpa ingin membukanya untuk pagi ini.
"Bentar lagi tan aku masih ngantuk," ujar Fiorenza masih dengan memejamkan mata.
Audi menarik nafas panjang. Aksi Audi akhirnya siap berjalan, mematikan AC agar bisa membangunkan Fiorenza yang tak tahan akan kepanasan dan keringat.
Tak butuh waktu lama, benar saja Fiorenza membuka mata karena merasa suhu ruangan mendadak panas. "Jangan kebo kamu. Cepet mandi terus sarapan di bawah!" tegas tante Audi sudah seperti emak emak rempong.
"Iya iya siap Tan," melas Fiorenza dan berjalan masuk kedalam kamar mandi.
Audi tersenyum puas dan pergi keluar dari kamar Fiorenza.
Fiorenza sudah siap dengan seragam sekolah dan tas yang digendong di salah satu bahunya. "Pagii semuaa."
"Pagi, ayo duduk nak kita sarapan." Om Hendra menepuk nepuk kursi yang ada di sebelahnya.
"Gimana Fio sekolah kamu?" tanya Tante Audi sambil memberikan piring yang sudah siap dengan nasi dan lauknya pada Fiorenza.
"Baik tan gak ada yang perlu dikhawatirin kok."
"Bagus deh kalo gitu tante sama om ikut seneng."
Meja makan tiba tiba hening begitu saja hanya ada suara sendok dan garpu yang saling bertabrakan dengan piring.
"Tan, om Fio berangkat ke sekolah dulu ya." Fiorenza menyalimi tangan Audi dan Hendra.
"Hati hati di jalan ya Fi, jangan ngebut," peringat Hendra kemudian mengelus pucuk kepala Fiorenza lembut.
Fiorenza mengangguk dan berjalan keluar rumah.
***
Delvin memberhentikan motornya saat melihat perempuan yang menarik perhatiannya beberapa hari lalu.
"Kenapa mobilnya?" suara berat Delvin mengalihkan perhatian Vania.
"Kenapa mobilnya?" Delvin mengulagi pertanyaanya saat Vania malah bengong saja.
"H-hah ini kak mogok," entah mengapa Vania menjadi gugup.
Delvin tersenyum dan turun dari motornya. Menutup kap depan mobil dan meraih ponsel dari saku celana sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
WOLMAND
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM MEMBACA] *** 𝑩𝒆𝒓𝒕𝒆𝒎𝒖 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒖 𝒂𝒘𝒂𝒍𝒏𝒚𝒂 𝒌𝒆𝒃𝒆𝒕𝒖𝒍𝒂𝒏, 𝒅𝒆𝒌𝒂𝒕 𝒅𝒆𝒏𝒈𝒂𝒏 𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒔𝒆𝒃𝒖𝒂𝒉 𝒏𝒊𝒌𝒎𝒂𝒕, 𝒅𝒂𝒏 𝒎𝒆𝒎𝒊𝒍𝒊𝒌𝒊𝒎𝒖 𝒂𝒅𝒂𝒍𝒂𝒉 𝒕𝒂𝒌𝒅𝒊𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒓𝒆𝒏𝒄𝒂𝒏𝒂𝒌...