- 23 | Perhatian Sang Pemimpin

2.4K 335 68
                                    

HAII CALL ME ANINN🦊

FOLLOW SEBELUM MEMBACA

MAAF APABILA ADA KESAMAAN ALUR, TEMPAT, NAMA, TOKOH, KARAKTER, ATAUPUN PERISTIWA DENGAN CERITA LAIN.

RAMEIN CERITA INI YUK DENGAN CARA VOTE - KOMEN - DAN JANGAN LUPA

RACUNIN TEMEN TEMEN KALIAN

MAKASIH❣️

***

Fiorenza sedang menikmati malamnya dengan menonton drama, ia begitu bosan menunggu kabar dari Elvi maupun Alfa Wolmand

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Fiorenza sedang menikmati malamnya dengan menonton drama, ia begitu bosan menunggu kabar dari Elvi maupun Alfa Wolmand. Pintu kamar Fio di ketuk membuat sang empu berteriak memperbolehkan masuk.

"Masuk aja, gak di kunci kok!"

Tante Audi masuk kedalam kamar Fiorenza. "Fi jangan lupa diminum ya susunya, biar kamu cepet tinggi," ujar Audi lalu meletakkan gelas di meja belajar.

Fiorenza mencebik. "Tan jangan nyindir gitu dong."

Audi terkekeh kecil. "Kesindir kamu Fi?"

"Ya kesindir lah Tan," ujar Fio menggerutu.

"Jangan lupa diminum ya Fi!" peringat Audi lagi kemudian berjalan keluar kamar Fiorenza.

Fiorenza yang masih diam di atas kasur akhirnya beranjak dari tempat tidur dan duduk di kursi belajar. Susu cokelat yang ada di gelas tandas seketika.

"Emang punya kakak kelas gak ada akhlak semua. Katanya nanti dikabarin kalo udah pulang dari rumah Lareina realita nya kagak ada tuh kabar kabarin," ucap Fiorenza marah marah tak jelas.

Fiorenza mencengkram erat gelas yang di pegang nya. Tiba tiba ponselnya berdering menunjukkan nama Selena yang menelepon nya. Segera Fio mengangkat panggilan tersebut.

"Haloo,"

"Fi anjir lu kemana aja. Lo gak liat chat grup?"

"Apaan dah tiba tiba nge gas gini."

"Cepet lu liat link yang gue kirim di grupp."

"Iya iyaa." Fiorenza menutup panggilan.

Ia membuka chat grup yang dimaksud Selena. Fiorenza mengerjap tidak percaya. Buru buru gadis itu kembali menelepon Selena.

"Woy berita hoax apaan lagi tuh, gak mungkin kan Regan di tangkep polisi?"

"Fi coba lu telepon kak Elvi deh, gue juga takut salah soalnya."

"Oke lu bener." Fiorenza memutuskan panggilan sepihak.

Fiorenza mundar mandir saat panggilan tidak juga tersambung kepada Elviano. Perasaan panik begitu mendominasi.

"Ini pada kemana sih njir," umpat Fiorenza kesal.

Tidak pikir panjang gadis itu membawa asal cardigan yang digantung sekaligus kunci motornya.

WOLMANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang